Dalam budaya Jawa dikenal banyak jenis tembung, dua di antaranya adalah saloka dan bebasan. Di artikel ini, Kawan akan diajak mengenal lebih jelas apa itu tembung saloka, ciri, dan contohnya.
Saloka merupakan unen-unen atau ungkapan yang bersifat tetap, tidak dapat diganti susunan katanya. Ungkapan ini digunakan untuk menyampaikan suatu hal dengan perumpamaan.
Pembanding perumpamaannya mayoritas berupa makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan, misalnya kebo, cecak, kemladheyan, dan kacang. Akan tetapi, ada juga yang menggunakan benda mati, misalnya klenthing, dan bale.
Tidak terbatas pada itu, ada juga beberapa tembung saloka yang membuat perbandingan dengan makhluk yang tidak terlihat, bahkan yang merupakan tokoh cerita. Contohnya dhemit dan Baladewa (tokoh wayang). Saloka dapat digunakan di berbagai tindak tutur, seperti menasehati, menegur, dan menyindir.
Ciri-Ciri Tembung Saloka
Tembung saloka memiliki ciri-ciri berikut:
- bermakna kiasan
- ungkapannya bersifat tetap
- mengandung pengandaian atau perumpamaan
- mengumpamakan manusia dengan hewan, tumbuhan, benda, atau lainnya yang memiliki kesamaan karakteristik
- memiliki subjek atau jejer.
Contoh Tembung Saloka dan Maknanya
| Tembung Saloka | Makna |
| Kere munggah bale | Orang miski yang naik derajatnya |
| Kacang mangsa ninggal lanjaran | Kebiasaan anak tidak jauh dari orang tuanya |
| Idu didilat maneh | Mengingkari apa yang sudah dikatakan |
| Kebo nusu gudel | Orang tua minta arahan pada anak muda |
| Dhemit ora ndulit, setan ora doyan | Orang yang selalu diberi keselamatan, tidak ada yang mengganggu |
| Krokot ing galeng | Orang yang sangat miskin |
| Belo melu seton | Orang yang hanya ikut-ikutan tanpa tahu tujuannya |
| Bathok bolu isi madu | Orang rendahan tetapi kaya pengetahuan |
| Timun mungsuh duren | Orang biasa yang bermusuhan dengan orang berkuasa |
| Tekek mati ulune | Orang yang mendapat halangan akibat ucapannya sendiri |
| Palang mangan tanduran | Orang yang merusak kepercayaan yang diberikan padanya |
| Kebo kabotan sungu | Orang yang sengsara karena menanggung beban lebih besar dari kemampuan |
| Cebol nggayuh lintang | Orang kecil yang punya keinginan besar hingga mustahil tercapai |
| Baladewa ilang gapite | Orang yang kehilangan keluhuran atau kekuatannya |
| Asu arebut balung | Orang yang memperebutkan sesuatu yang tidak seberapa nilainya |
| Cecak nguntal elo | Orang yang memiliki keinginan yang mustahil tercapai |
| Gagak nganggo laring merak | Orang kecil yang gaya hidupnya seperti orang besar |
Bagaimana Tembung Saloka Dibuat?
Tembung saloka dibuat dengan membandingkan kondisi seseorang dengan hal serupa yang ada di lingkungan sekitar. Contohnya, saloka belo melu seton bermula dari kisah anak kuda (belo) yang terus mengikuti induknya saat latihan perang. Latihan perang ini diadakan di Pura Mangkunegaran, Surakarta setiap Sabtu (seton).
Kejadian anak kuda ini digunakan untuk mengibaratkan orang yang suka ikut-ikutan atau tidak memiliki pendirian karena keduanya memiliki kesamaan. Anak kuda mengikuti induknya tanpa benar-benar memahami arahan dari pelatih kuda.
Demikian pula orang yang hanya ikut-ikutan, mereka seringnya tidak memahami makna dari apa yang mereka lakukan.
Perbedaan Tembung Saloka dengan Bebasan
Perbedaan tembung saloka dan bebasan terletak pada ada tidaknya jejer atau subjek. Tembung saloka umumnya memiliki subjek sedangkan bebasan tidak. Secara sintaksis, saloka berstruktur Subjek-Predikat-(Objek/Keterangan/Pelengkap).
Sementara itu, bebasan hanya berstruktur predikat berupa verba+situasi pembanding. Coba Kawan perhatikan contoh saloka dan bebasan berikut.
| Saloka | Bebasan |
Cecak (S) nguntal (P) elo (O) (Orang yang memiliki keinginan yang mustahil tercapai) | Ngenteni (P) thukule jamur ing mangsa ketiga (situasi pembanding) (Ibarat menunggu tumbuhnya jamur saat kemarau, kemungkinan terjadinya kecil) |
Demikian sedikit penjelasan tentang tembung saloka, ciri, dan contohnya. Masih ada sangat banyak saloka menarik yang tidak tersebut. Tentunya, kekayaan bahasa ini patut Kawan pelajari dan lestarikan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News