peringatan hari pahlawan nasional pada 1968 soeharto diperlukan pahlawan pembangunan di segala bidang - News | Good News From Indonesia 2025

Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 1968, Soeharto: Diperlukan Pahlawan Pembangunan di Segala Bidang

Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 1968, Soeharto: Diperlukan Pahlawan Pembangunan di Segala Bidang
images info

Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 1968, Soeharto: Diperlukan Pahlawan Pembangunan di Segala Bidang


Peringatan Hari Pahlawan Nasional selalu diperingati pada saat 10 November setiap tahunnya. Peringatan yang merujuk pada pertempuran yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 tersebut diperingati untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang sudah gugur dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di masa lalu.

Momen peringatan Hari Pahlawan Nasional ini tidak hanya diperingati baru-baru ini saja. Setiap tahunnya, peringatan momen penting ini selalu diadakan, baik di sektor pemerintah maupun masyarakat umumnya.

Salah satu momen peringatan Hari Pahlawan Nasional pernah terjadi pada 1968 silam. Soeharto yang pada waktu itu menjadi Presiden Indonesia memimpin peringatan momen tersebut di Istana Negara.

Dalam perayaan momen ini, Soeharto turut memberikan gelar pahlawan dan bintang kehormatan ke beberapa tokoh yang hadir pada waktu itu. Selain itu, Soeharto juga menyinggung soal dibutuhkannya pahlawan pembangunan di berbagai bidang untuk Indonesia pada saat menyampaikan pidato dalam momen tersebut waktu itu.

Bagaimana momen peringatan Hari Pahlawan Nasional yang digelar di Istana Negara pada 1968 silam?

Peringatan Hari Pahlawan Nasional 1968

Dikutip dari artikel "Presiden Soeharto: Dewasa Ini Diperlukan Pahlawan Pembangunan" yang terbit di surat kabar Indonesia Raya edisi 12 November 1968, peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 1968 digelar di Istana Negara waktu itu. Presiden kedua Indonesia, Soeharto hadir langsung dan memimpin penyelenggaraan peringatan tersebut.

Pada momen ini, terdapat pemberian tanda penghargaan dan bintang kehormatan terhadap beberapa tokoh yang sudah berjasa untuk Indonesia. Salah satu tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Klas I diberikan kepada Panglima Besar Jenderal Sudirman, Jenderal Urip Sumohardjo, Jenderal Ahmad Yani, dan Jenderal Gatot Subroto.

Pemberian tanda kehormatan ini diberikan langsung oleh Soeharto pada momen peringatan tersebut.

Soeharto Singgung Soal Pahlawan Pembangunan

Soeharto juga turut memberikan pidato dan amanatnya pada momen peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 1968. Dalam pidatonya, Soeharto sempat mengulas kembali tentang Pertempuran Surabaya yang terjadi di masa lalu.

Presiden kedua Indonesia tersebut menyebutkan bahwa pertempuran yang pada waktu itu terjadi 23 tahun yang lalu menjadi wujud perjuangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Meskipun persenjataan yang dimiliki dari pihak musuh jauh lebih baik dan lengkap, hal tersebut tidak memadamkan semangat masyarakat dan para pejuang yang ikut andil dalam pertempuran pada waktu itu.

Soeharto menjelaskan bahwa perjuangan yang dilakukan oleh para pendahulu bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh sebab itu, sudah mestinya bagi masyarakat Indonesia untuk menyelesaikan tugas-tugas perjuangan tersebut.

Dalam pidatonya, Soeharto juga menyinggung soal dibutuhkannya pahlawan pembangunan bagi masyarakat Indonesia. Indonesia yang waktu itu tengah bersiap menjalankan Pembangunan Lima Tahun disebut Soeharto sebagai wujud melanjutkan perjuangan yang sudah dilakukan oleh para pendahulu.

Melanjutkan perjuangan ini bertujuan untuk hidup lebih baik dan terhormat di masa yang akan datang. Oleh karena itu pada periode tersebut dibutuhkan pahlawan-pahlawan pembangunan di berbagai bidang yang ada, seperti pendidikan, kebudayaan, produksi, dan lainnya.

Soeharto menutup pidatonya pada peringatan Hari Pahlawan Nasional 1968 dengan mengajak semua masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga semangat pahlawan di dalam diri masing-masing. Dirinya mendorong agar masyarakat tidak mundur menghadapi berbagai rintangan dan hambatan yang terjadi ke depannya, sehingga bisa menjaga semangat yang ada di dalam diri masing-masing.

Begitulah pesan yang disampaikan oleh Soeharto pada momen peringatan Hari Pahlawan Nasional 1968 silam.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.