Berdasarakan data Kementrian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI) Republik Indonesia tahun 2024 sebanyak 1.923 konten hoaks, berita bohong, dan informasi palsu beredar di media sosial, dan 163 atau sekitar 8,48% dari total nasional merupakan hoaks kesehatan.
Angka tersebut bukan hanya sekadar statistik belaka, melainkan menjadi pengingat bahwa penyebaran informasi hoaks atau palsu tentang kesehatan masih menjadi tantangan besar.
Beruntung, sejak beberapa tahun terakhir, telah ada komunitas anak muda yang konsisten melawan hoaks kesehatan gizi melalui edukasi berbasis sains di media sosial. Komunitas ini bernama Pojokgizi. Pojok gizi bukan hanya sekadara platform; melainkan gerakan yang lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya literasi gizi di masyarakat. Mereka hadir melawan hoaks dan membangun masyarakat akan kesadaran gizi.
Artikel ini akan membahas bagaimana Pojokgizi mengubah tantangan menjadi peluang, menginspirasi generasi muda dan membangun ekosistem kesehatan yang lebih kuat.
Latar Belakang Pojokgizi
Pojokgizi didirikan oleh Ayu Fauziyyah Adhimah, S.Gz., M.Gz., seorang ahli gizi yang prihatin dengan informasi gizi yang tidak didasarkan pada referensi ilmiah. Masyarakat seringkali tersesat pada informasi mitos di media sosial seperti "megadosis vitamin C menyembuhkan semua penyakit" atau "makan buah tertentu bisa menyembuhkan penyakit". Ayu dan rekan timnya melihat peluang besar yaitu, masyarakat masih awam tentang profesi ahli gizi, dan ini menjadi urgensi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Berdirnya Pojokgizi memiliki tujuan yang jelas: memberikan informasi yang akurat tentang ilmu gizi kepada ahli gizi, mahasiswa, dan masyarakat umum. Mereka juga memfasilitas mahasiswa gizi untuk meningkatkan skill dan keterampilan, serta membantu masyarakat dalam meningkatkan status gizi.
Konten Edukasi yang Menginspirasi: Sains dalam Bahasa Sederhana
Konten yang ditampilkan merupakan konten ilmu gizi berbasis ilmiah dan terupdate. Setiap materi yang ditampilkan dimedia sosial berdasarkan referensi terbaru. Konten disajikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat umum. Visual gambar yang menarik menjadikan edukasi gizi tidak lagi membosankan, melainkan menyenangkan dan mudah diingat.
Contoh Konten Pojokgizi
Selain aktif pada konten dimedia sosial, Pojokgizi juga aktif di lapangan. Mereka memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita di posyandu dan lansia setiap hari Jum'at di lingkungan sekitar, edukasi gizi ke anak sekolah, serta pelatihan kader posyandu.
Visi dan misi Pojokgizi sangat menginspirasi. Karena edukasi gizi bukan hanya tentang teori, tetapi aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari yang menyentuh masyarakat.
Pencapaian Inspiratif: Dari Keraguan menuju Penghargaan
Tim Pojokgizi awalnya sempat ragu dan tidak percaya diri ketika diminta mengikuti ajang penghargaan nasional, karena fokus utama mereka adalah konsistensi program edukasi gizi, bukan mengikuti awarding bahkan popularitas. Namun, hingga suatu hari ajakan dari media untuk mendaftarkan Pojokgizi pada Apreasiasi SATU Indonesia Awards 2024 bidang kesehatan membahwa kejutan. Pojokgizi lolos ke 20 besar nasional, dan meraih penghargaan bergengsi itu.
Penghargaan ini bukan hanya sekadar piala, melainkan memperluas jangkauan dan kolaborasi ke masyarakat. Pojokgizi membuktikan bahwa konsistensi dan kerja keras berbasis nilai bisa mengubah dunia.
Dampak dan Harapan: Membangun Generasi Sehat Bersama
Dampak Pojokgizi telah memberikan hasil nyata. Dalam rencana kedepannya:
- Pojokgizi akan meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat, dengan memperluas pemberian PMT, pelatihan kader, dan penyuluhan edukasi gizi.
- Pojokgizi akan meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam pengadaan pelatihan, webinar, dan Instagram live untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mahasiswa gizi.
- Pojokgizi akan memperbanyak kolaborasi dengan berbagai pihak.
- Pojokgizi akan membuat aplikasi gizi untuk mempermudah membuat proses asuhan gizi terstandar.
Harapan Pojokgizi terhadap ekosistem edukasi kesehatan dan generasi muda:
- Pojokgizi percaya generasi muda akan punya peran besar daam menyebarkan konten positif di dunia digital.
- Literasi gizi yang meningkat akan meluruskan mitos, melahirkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.
- Anak muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi menjadi konten kreator kesehatan yang kredibel.
- Edukasi kesehatan harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan.
Pojokgizi telah menjadi bukti bahwa di tengah banjir informasi palsu tentang kesehatan gizi, sains dan dedikasi bisa menciptakan perubahan. Dengan konten edukasi yang akurat, Pojokgizi telah memberi dampak kepada masyarakat untuk hidup lebih bijak. Dari langkah kecil hari ini, kita sedang menyiapkan masa depan yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
