optimisme pendidikan anjlok ke netral media sosial bongkar kesenjangan lpdp janjikan gas pol perkuat industri - News | Good News From Indonesia 2025

Optimisme Pendidikan Anjlok ke Netral: Media Sosial Bongkar Kesenjangan, LPDP Janjikan "Gas Pol" Perkuat Industri

Optimisme Pendidikan Anjlok ke Netral: Media Sosial Bongkar Kesenjangan, LPDP Janjikan "Gas Pol" Perkuat Industri
images info

Optimisme Pendidikan Anjlok ke Netral: Media Sosial Bongkar Kesenjangan, LPDP Janjikan "Gas Pol" Perkuat Industri


GoodNews From Indonesia (GNFI) merilis hasil survei Indeks Optimisme 2025. Survei ini telah dilakukan beberapa kali, dengan survei sebelumnya dilaksanakan pada 2023.

Pada tahun ini terjadi penurunan indeks optimisme dari 7,77 yang merupakan kategori “optimis” pada 2023 menjadi 5,51 atau kategori “netral” di 2025. Pendidikan menjadi salah satu indeks yang kepercayaannya termasuk rendah 5,51 persen.

Pembicara tamu dalam acara Bangkit Fest

2025, Abigail Limuria mengatakan rendahnya optimisme masyarakat terhadap pendidikan karena paparan sosial media. Dia menilai derasnya arus informasi membuat masyarakat terpapar kesenjangan dalam hal pendidikan.

“Sebelum ada TikTok atau IG kita tidak tahu temen-temen kita di negara sebelah atau kota besar mendapatkan pendidikan seperti apa. Tapi sekarang itu semua transparan dan terbuka,” jelas wanita yang juga Co Founder What Is Up, Indonesia? (WIUI) ini.

“FYP kita lihat anak-anak joget di sekolah-sekolah internasional. Gila sekolah di Jakarta seperti ini ya. Fasilitas nya seperti ini ya. Kok beda banget dengan di sekolah saya,” lanjutnya.

Hal lain yang menjadi sorotan dari Abigail adalah tidak terserapnya para lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi ke pekerjaan. Baginya hal ini menambah faktor rendahnya rasa optimis anak-anak muda.

Bagi Abigail, anak-anak muda mulai mempertanyakan apakah jenjang pendidikan yang mereka tempuh bisa menjamin karir di masa depan. Sehingga banyak anak-anak muda yang lebih memilih tidak menempuh pendidikan lebih tinggi.

“Missed match antara apa yang mereka pelajari dengan kebutuhan pekerjaan,” jelasnya.

Berikan kesempatan yang lebih luas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso juga mengakui timbulnya rasa pesimis ini karena minimnya kesempatan untuk mengakses pendidikan. Karena itu, pihaknya berupaya untuk memperbanyak beasiswa bagi para pelajar berprestasi.

Dwi Larso mengungkapkan pada 2020, LPDP telah meluluskan sekitar 15 ribu mahasiswa. Selama lima tahun, jelasnya jumlah lulusan perguruan tinggi dari LPDP naik dua kali lipat menjadi 30 ribu.

Bahkan dirinya optimis lulusan LPDP nantinya bisa mencapai 38 ribu. Sehingga banyak putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan berkualitas di luar negeri.

“Nanti kami akan tegak lurus memilih putra putri terbaik. Di kuliahkan di universitas terbaik dan harapannya kita mendapatkan lulusan terbaik,” jelasnya.

Ternyata bukan hanya untuk jenjang S2 atau S3, LPDP juga sudah membuka kesempatan bagi pelajar yang ingin melanjutkan jenjang S1. Pemerintah juga mulai fokus untuk memberikan pendidikan berkualitas mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah.

“Ini tentunya gerakan yang tidak cukup lima tahun, kita butuh 20-30 tahun. Kita mulai dari sekarang,” tegasnya.

Memperkuat industri untuk menyerap tenaga kerja

Dwi juga menyadari pendidikan tinggi akan terasa percuma bila lulusannya tidak terserap sebagai tenaga kerja. Baginya ini malah akan menjadi bom waktu yang bisa merugikan negara.

Dirinya melihat hanya 1,2 juta pelajar yang bisa menempuh pendidikan tinggi. Tetapi tidak ada jaminan 1,2 juta ini akan terserap ke pasar.

“Zaman saya dulu lulus 89 cari kerja gampang sekali. Tetapi sekarang anak teman kita lulus dari ITB juga tidak menjamin,” ucapnya.

Karena itu, Dwi sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak khususnya industri. Dia berharap bisa menemukan solusi di tengah kelesuan permintaan tengara kerja.

“Kami dalam 3 minggu terakhir bicara dengan sisi demand industri dan Danantara. Kita ketemu tiga kali butuhya apa,” ucapnya.

“Kita siap mendidik putra bangsa. Termasuk industri kreatif. Paham betul 2045 itu 20 tahun lagi waktu yang sangat singkat. Jadi kalau LPDP gas pol rem blong,” lanjutnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.