dari kecintaan pada olahraga raket ligatennis mendobrak gaya hidup sehat di bali - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Kecintaan pada Olahraga Raket, Liga.Tennis Mendobrak Gaya Hidup Sehat di Bali

Dari Kecintaan pada Olahraga Raket, Liga.Tennis Mendobrak Gaya Hidup Sehat di Bali
images info

Dari Kecintaan pada Olahraga Raket, Liga.Tennis Mendobrak Gaya Hidup Sehat di Bali


“Olahraga raket itu adiktif,” ujar Dmitry Shcherbakov, Founder Liga.Tennis.

Pernyataannya Dmitry atau yang akrab disapa Dima, bukan sekadar klaim kosong. Geliat olahraga raket, terutama tenis dan padel, memang mengalami lonjakan popularitas yang signifikan di Indonesia. 

Data dari The International Padel Federation (FIP) yang dikutip oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 sebagai negara dengan perkembangan padel paling pesat di Asia Tenggara dan ke-29 di dunia. Fakta ini diperkuat dengan berdirinya Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) yang telah bergabung dengan FIP. 

Tren olahraga raket tak hanya menjangkiti Jakarta, tetapi juga menyebar ke kota-kota seperti Yogyakarta, dan yang paling terasa, di Bali. Di Pulau Dewata, salah satu pusat meledaknya olahraga ini tampak melalui klub-klub Liga.Tennis yang digagas Dima dan istrinya, Nyoman Ayunanda.

Berawal dari Kecintaan pada Raket

Perjalanan Liga.Tennis bermula dari ketertarikan personal Dima. Pria asal Ukraina yang memiliki latar belakang atletik di sepak bola ini, menyentuh raket tenis untuk pertama kalinya pada usia 32 tahun. 

“Teman saya memberikan voucher gratis untuk mencoba tenis. Saya coba dan langsung jatuh cinta sejak pertama memainkannya,” kata Dima kepada GNFI di Liga.Tennis Umalas, Kamis (30/11/2025).

Kecintaannya pada tenis kemudian memicu ide untuk menciptakan sebuah platform digital yang dapat memudahkan para pemain mengatur pertandingan dan mencatat skor. Dari situlah, dia mengembangkan portal website liga.tennis.

Kolaborasinya dengan seorang pelatih dan programmer mulai merangkai ide tersebut menjadi kenyataan. Liga.Tennis berawal dari pembuatan platform digitalwww.liga.tennis. Hal ini terjadi pada hari yang sama—14 Februari 2017, Hari Kasih Sayang atau Valentine, bertepatan dengan kelahiran putra Dima dan Ayu, Justin Valentine. Pada hari itulah, Liga.Tennis lahir.

“Saya menyadari, meskipun banyak lapangan tenis, tidak ada satu tempat pun yang mempersatukan komunitas. Dari situlah, kami mulai berpikir untuk membuka klub fisik pertama,” kata Dima.

Jalan Panjang Membangun Liga.Tennis

Perjalanan membesarkan Liga.Tennis tidak selalu mudah. Setelah investor awal untuk klub perintis pertama di Umalas mengundurkan diri, Dima dan Ayu dihadapkan pada pilihan sulit: mundur atau berjibaku. Dengan berani, mereka memutuskan untuk mempertaruhkan segalanya. 

"Ketika investor awal mundur, saya dan Ayu memutuskan agar rumah dan tanah kami di Pererenan sebagai jaminan di bank untuk mendapatkan pinjaman. Kami benar-benar mempertaruhkan segalanya, semua atau tidak sama sekali,” kata Dima.

Setelah berhasil melewati tantangan pembiayaan awal dengan menjaminkan properti, Dima mulai menggalang dana dari lingkaran pertemanan (Friends, Fools, and Family). 

"Setelah kami menjaminkan rumah untuk pinjaman bank, saya mengirim email ke beberapa orang untuk menambah modal. Saya membuat proyeksi yang sangat tidak profesional. Kami benar-benar tidak tahu cara melakukannya, tapi saya yakin kami bisa membuatnya berhasil,” ujar Dima.

Dalam waktu singkat, mereka menyatakan kesediaan untuk berinvestasi. Momen ini membuktikan bahwa visi yang kuat dapat menjadi daya tarik yang meyakinkan. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membangun klub fisik pertama di Umalas, Bali.

Kemudian, portal web liga.tennis turut dikembangkan menjadi sebuah aplikasi bernama Liga App. Aplikasi ini memudahkan member untuk mengakses ketersediaan lapangan. 

Hingga tahun 2025, Liga.Tennis telah berkembang pesat. Mereka mengoperasikan beberapa klub di Bali, yaitu di Umalas, Sanur, Nusa Dua (berlokasi di Hilton), Seminyak, Sumba (berlokasi di NIHI Sumba), dan Ubud. 

Di balik jalan panjang pembangunan Liga.Tennis, peran Ayu sebagai co-founder tidak kalah vital. Sebagai mitra pendiri dan istri dari Dima, Ayu mengambil alih tanggung jawab kritis dalam operasional bisnis, khususnya menangani aspek legal, keuangan, dan kontrol operasional. 

"Sebagai co-founder saya lebih ke legal, finance, control. Pekerjaan saya lebih ke membuat bikin keputusan," jelas Ayu. Posisinya dalam situasi krusial membutuhkan analisis mendalam, menjadi penyeimbang dari peran Dima yang berfokus pada inovasi.

baca juga

Mendobrak Gaya Hidup Sehat

Peluncuran Liga.Tennis Nusa Dua| Foto: liga.tennis
info gambar

Peluncuran Liga.Tennis Nusa Dua| Foto: liga.tennis


Sepanjang perjalanannya, Dima dan Ayu belajar banyak hal. Bagi mereka, komitmen dan konsistensi adalah kunci utama. “Konsistensi layanan sangat penting. Semua klub harus memberikan standar dan pengalaman yang sama,” jelas Dima. 

Mereka menyadari bahwa untuk bersaing dan berkembang, mereka harus membangun brand yang kuat dengan nilai-nilai inti yang jelas. Salah satu hal kecil yang diperhatikan Dima adalah wangi dan keramahan staf setiap cabang klub Liga.Tennis dibuat dengan standar yang sama. 

Adapun nilai penting yang ingin mereka sebarkan adalah “Better Living” atau hidup yang lebih baik melalui olahraga raket. "Kami percaya Liga.Tennis menciptakan sistem baru yang tidak hanya tentang olahraga raket, tetapi tentang gaya hidup dan pendekatan hidup yang benar-benar baru untuk hidup lebih baik,” kata Dima.

Konsep mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat) menjadi filosofi yang mereka usung, menawarkan alternatif gaya hidup sehat yang menyenangkan dan sosial dibandingkan sekadar pergi ke tempat gym.

Ambisi Membangun 77 Klub Liga.Tennis

Liga.Tennis memiliki visi yang jauh melampaui sekadar menjadi penyedia fasilitas olahraga biasa. Visi jangka panjang mereka adalah menciptakan sebuah ekosistem gaya hidup baru yang holistik, dengan Indonesia sebagai jantung dari jaringan tersebut—pusat olahraga raket dunia

Mimpi besarnya adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat olahraga raket dunia, sebuah ambisi yang lahir dari kesuksesan mereka membangun komunitas yang kuat di Pulau Dewata. 

Saat ini, jejak fisik Liga.Tennis telah hadir di beberapa lokasi strategis di Bali, termasuk klub di Umalas, dua klub di Sanur, satu di Nusa Dua yang berlokasi di Hilton, satu di Seminyak, satu di Ubud, dan bahkan telah berekspansi ke Sumba di kawasan Nihi. 

Ambisi tersebut diwujudkan melalui target ekspansi yang terukur. "Kita punya target korporat yang jelas: dalam sembilan tahun ke depan, target kita membuka tujuh puluh tujuh klub sukses di seluruh dunia, tapi sebagian besar di Indonesia," tegas Dima. 

Kombinasi strategi ini memungkinkan Liga.Tennis untuk mereplikasi kesuksesan dengan cepat, baik melalui pembangunan klub baru maupun dengan mengambil alih fasilitas yang sudah ada melalui kontrak manajemen jangka panjang. Model bisnis ini memastikan para investor mendapatkan tingkat pengembalian yang stabil, sementara Liga.Tennis tetap menjaga konsistensi merek dan keunggulan operasional di setiap cabangnya.

Ia mendefinisikan "sukses" secara spesifik, yaitu setiap klub harus mencapai occupancy minimum 70 persen. Dalam jangka pendek, mereka menargetkan untuk membuka minimal 21 klub pada tahun 2026. Target-target yang terkuantifikasi ini menjadi pemandu arah yang jelas bagi seluruh tim, dari level housekeeping hingga CEO, memastikan semua orang mendayung ke arah yang sama.

Dalam membangun visi besarnya untuk Liga.Tennis, Dima Scherbakov memiliki petenis handal yang ingin diajak berkolaborasi, Roger Federer. “Roger selalu menjadi sosok yang sangat berbakat dan menjadi ikon. Saya yakin suatu hari nanti kami akan bertemu dan mungkin saja terjalin kolaborasi," ujarnya.

Membawa Berkah dan Melahirkan Talenta Muda

Kegiatan amal Liga.Tennis Foundation | Foto: liga.tennis
info gambar

Kegiatan amal Liga.Tennis Foundation | Foto: liga.tennis


Perkembangan klub Liga.Tennis di Bali juga mengiringi perekonomian sekitar. Kehadiran setiap fasilitas baru membuka lapangan pekerjaan yang beragam, mulai dari posisi housekeeping, gardener, hingga pelatih tenis. Selain itu, bisnis yang dijalankan dengan sistem cashless ini juga berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui pembayaran pajak yang transparan dan terdokumentasi dengan baik. 

Dari sisi sosial, klub-klub ini telah menjadi titik pusat komunitas yang menyatukan berbagai kalangan, mulai dari penduduk lokal, ekspatriat, hingga wisatawan, menciptakan sebuah ekosistem sosial yang dinamis dan sehat di sekitar fasilitas olahraga tersebut.

Lebih dari sekadar bisnis, Liga.Tennis menunjukkan komitmen mendalam untuk pengembangan olahraga dari akar rumput melalui program Junior Tennis Academy. Akademi ini dirancang dengan sistem yang komprehensif, membagi peserta didik ke dalam empat kategori berdasarkan usia dan level keterampilan, yaitu red ball, orange ball,green ball, dan yellow ball

Program after-school ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan olahraga raket kepada generasi muda, tetapi juga memiliki jalur elite untuk anak-anak berbakat yang bercita-cita menjadi atlet profesional. "Kami mendukung pemain lokal Indonesia dan Bali yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk berlatih, kami beri pelatihan gratis," kata Dima.

Jebolan akademi Liga.Tennis telah mencatatkan prestasi gemilang di kancah nasional pada 2019–2023. Misalnya, Eskar Revilla yang meraih peringkat 1 tenis junior Bali dan juara nasional tunggal maupun ganda. Prestasi serupa juga diukir Agassi Pranata Nida yang menduduki posisi puncak tenis junior Bali dan menjadi juara regional.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.