rekomendasi buku filsafat ringan cocok pemula kompleks - News | Good News From Indonesia 2025

5 Rekomendasi Buku Filsafat, dari yang Ringan untuk Pemula hingga Kompleks

5 Rekomendasi Buku Filsafat, dari yang Ringan untuk Pemula hingga Kompleks
images info

5 Rekomendasi Buku Filsafat, dari yang Ringan untuk Pemula hingga Kompleks


Bagi Kawan yang ingin membangun nalar kritis, membaca buku filsafat bisa menjadi opsi untuk memulainya. Filsafat merupakan sebuah jembatan untuk manusia menjangkau jawaban atas berbagai pertanyaan kehidupan baik yang tampak sederhana hingga yang kompleks.

Artikel ini menyajikan 5 rekomendasi buku filsafat dari yang isinya ringan dan cocok untuk pemula hingga yang kompleks. Dapat Kawan baca untuk membangun pemikiran yang lebih kritis atau sekedar mengisi waktu luang. Yuk, simak sampai habis!

baca juga

Kumpulan Rekomendasi Buku Filsafat

Berikut kumpulan rekomendasi buku filsafat dari yang memuat sejarah filsafat hingga membedah pengalaman sehari-hari:

Dunia Sophie

Dunia Sophie ditulis oleh Jostein Gaardner dan diterbitkan pertama kali di tahun 1991. Sebelum akhirnya diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa seperti sekarang, novel ini mulanya ditulis dalam bahasa Norwegia dan memiliki judul asli Sofie's Verden.

Kerap disebut sebagai buku yang cocok menjadi gerbang pengantar mempelajari filsafat. Buku ini juga banyak disanjung karena bisa mengemas konsep filsafat yang sering dinilai kompleks dan membingungkan menjadi pembahasan yang lebih mudah dicerna.

Melalui Dunia Sophie, Kawan GNFI akan diajak menelusuri sejarah filsafat dari awal perkembangannya di Yunani hingga abad dua puluh dari kaca mata remaja perempuan berusia 14 tahun bernama Sophie.

Ceritanya bermula dari kisah Sophie yang suatu hari selepas pulang sekolah menemukan secarik surat anonim yang hanya berisi sepenggal pertanyaan singkat: “siapakah dirimu?”. Belum selesai di situ, pada hari yang sama Sophie yang yakin telah mengosongkan kotak suratnya malah menemukan secarik surat lain—sebuah surat dengan rupa mirip yang pertama dan hanya berisi satu pertanyaan singkat: “dari mana datangnya dunia?

Surat-surat itu kemudian membangunkan Sophie dari rutinitas yang biasa ia jalani, ia perlahan mulai mengajukan pertanyaan yang sebelumnya tak pernah terlintas di benaknya. Ini yang kemudian menuntunnya mulai menggali soal filsafat dan pada akhirnya jatuh hati padanya.

The Little Prince atau Pangeran Kecil

The Little Prince atau judul aslinya Le Petit Princeadalah buku yang ditulis oleh penulis asal Perancis bernama Antoine de Saint-Exupéry yang uniknya juga merupakan seorang penerbang profesional yang aktif di masa perang dunia 2.

Pengalaman ini juga yang kemudian menginspirasi bukunya. Buku The Little Prince ini sendiri pertama kali terbit di tahun 1943 dalam bahasa Perancis.

Menjadi salah satu buku anak terlaris yang juga direkomendasikan Anies Baswedan, The Little Prince mengisahkan tentang tokoh aku yang berprofesi sebagai penerbang, layaknya sang penulis Antoine. Hari itu pesawatnya mengalami kerusakan mesin dan memaksanya terjebak di Gurun Sahara.

Di sana tokoh aku kemudian bertemu seorang lelaki kecil, anak laki-laki, yang kemudian ia sebut sebagai little prince. Seiring waktu, si aku kemudian tahu bahwa pangeran kecil itu tidak berasal dari Bumi melainkan planet lain yang ukurannya tak lebih besar dari sebuah rumah. Kebersamaan keduanya melahirkan percakapan-percakapan unik yang mengasah logika dan menyentuh.

Meski masuk ke buku anak, The Little Prince juga dinikmati orang dewasa. Anies Baswedan menyebut buku ini punya pesan mendalam membahas mulai dari cinta, nilai persahabatan, dan kemanusiaan. Bahkan bisa memantik dialog kritis.

Madilog

Madilog atau Materialisme, Dialektika, dan Logika adalah salah satu buku populer karya Tan Malaka. Buku ini ditulis selama 8 bulan, tepatnya sejak 1942 hingga 1943. Sosok penulisnya sendiri merupakan seorang filsuf dan pejuang kemerdekaan yang diberi gelar pahlawan nasional di tahun 1963.

Madilog merupakan hasil pemikiran Tan Malaka yang melihat masyarakat Indonesia yang kala itu terjajah memiliki cara pandang “logika mistika”. Kekuasan politik dan ekonomi oleh kolonialisme saat itu menjadikan rakyat diselimuti kemiskinan dan kebodohan. Akibatnya, rakyat Nusantara di masa itu melihat realitas yang terjadi di dunia merupakan sentuhan kekuatan keramat dari alam gaib.

Mereka mengandalkan kekuatan gaib, mengadakan mantra, sesaji, sampai doa-doa dibanding menghadapi masalah itu dengan kekuatan sendiri.

Madilog merupakan jembatan untuk keluar dari logika mistika itu, merupakan usaha untuk membebaskan rakyat dengan memantik perubahan dari mulanya mengandalkan logika mistika menjadi lebih dekat dengan logika ilmu sains. Filsafat yang menjadi jembatan ke arah kemajuan yang dicita-citakan Tan Malaka.

Selain memperkenalkan pemikiran Karl Marx dan Friedrich Engels, buku ini pun mengajarkan prinsip dasar logika dan nilai kebenaran yang tidak pernah absolut.

Selengkapnya bisa Kawan baca di sini:

baca juga

Loving the Wounded Soul

Meski judulnya berbahasa Inggris, buku ini merupakan karya penulis Indonesia lho! Jadi bagi Kawan yang kurang percaya diri berbahasa Inggris, bisa membaca buku ini dengan leluasa.

Loving the Wounded Soul merupakan buku yang menjadi refleksi dari depresi yang dialami Regis Machdy, penulis buku tersebut. Seperti judulnya, buku ini memberi penjelasan mengenai alasan dan tujuan depresi, yang kerap dipandang menganggu, hadir dalam kehidupan manusia.

Mengombinasikan konsep psikologi yang terasa ilmiah dan pengalaman sehari-hari penulis, buku ini cocok bagi Kawan yang awam terhadap dunia kesehatan mental. Selain itu, ada pula daftar istilah yang juga bisa membantu di bagian awal buku.

Loving the Wounded Soul memuat mulai dari makna stress dan depresi di bab satu, kemudian ciri-ciri, siapa saja yang bisa mengidap depresi, menerangkan faktor biologis eskternal yang memicunya, hingga menyentuh makna dari depresi versi lebih mendalam—memuat pembicaraan seputar iman, spiritualitas, dan cinta kasih serta relasinya dengan depresi.

Misalnya salah satu pertanyaan menarik dari bab terakhir: apa makna beribadah bagi kita?

The Passion of the Soul atau Gairah Jiwa

Buku The Passion of the Soul atauversi Indonesianya disebut Gairah Jiwa, merupakan buku yang diciptakan si bapak filsafat modern, René Descartes. Dikutip dari EBSCO, buku ini ditulis sekitar pertengahan 1640-an, dan diterbitkan pasca si penulis meninggal sekitar tahun 1650.

Isinya memuat eksplorasi hakikat emosi manusia yang di sini merujuk pada “passion” atau gairah yang kemudian dianalisa dengan pendekatan rasionalisnya untuk mengetahui sebab, akibat, beserta makna di baliknya.

Dikutip dari laman Gramedia, penelusuran mengenai kehidupan emosional manusia ini juga mengajak kita mencari jawaban dari beragam pertanyaan filosofis mulai dari mengapa kita terkadang bergembira dan di lain waktu bersedih? Bagaimana manusia bisa merasa benci dan marah? Apa dorongan manusia menjadi dermawan? Hingga pertanyaan besar yang identik dengan kehidupan manusia bahkan di masa kini: kenapa kita selalu jatuh di jurang kesalahan yang sama?

Selain mengajak kita membedah jawaban pertanyaan filosofis, buku ini pun penuh dengan ajaran seputar nilai moral. Menarik bukan?

Sekian artikel seputar 5 rekomendasi buku filsafat dari yang ringan dan cocok untuk pemula hingga yang kompleks. Semoga tulisan ini membantu Kawan memilih buku filsafat sesuai dengan yang Kawan GNFI cari!

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Allicia Dhea lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Allicia Dhea.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.