"Saya atas nama pemerintah Bangka Belitung menyambut baik, karena ini sarana pendidikan Konghucu Negeri Pertama yang ada di Indonesia, dan berada di Bangka Belitung," ucap Hartono saat membacakan sambutan PJ Gubernur Sugito, Jumat (18/10/2024).
Sambutan itu diungkapkan Hartono selaku ASDA II Prov Bangka Belitung saat peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (SETIAKIN). SETIAKIN, adalah Perguruan Tinggi Negeri Khonghucu pertama di Indonesia.
Sebelumnya, Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (STIKIN) telah lebih dulu hadir, yakni di Purwokerto. Akan tetapi, perguruan tinggi tersebut berstatus swasta. Oleh karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI berkomitmen untuk memfasilitasi pembangunan Perguruan Tinggi Negeri Khonghucu di Indonesia.
““Pendirian kampus ini Adalah langkah strategis dan visioner Kementerian Agama Republik Indonesia dalam merealisasikan pendidikan agama yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan sesuai Asta Protas Kementerian Agama, sekaligus menjadi lembaran sejarah baru bagi umat Khonghucu di Indonesia,” kata Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Nurudin, saat peresmian SETIAKIN di Bangka Belitung, Selasa (18/11/2025).
Mengapa Bangka Belitung?
Peresmian 18 November 2025 itu merupakankelanjutan dari proses pembangunan yang dimulai setahun sebelumnya. Pada 18 Oktober 2024, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memimpin peletakan batu pertama, ditemani perwakilan Kemenko PMK dan Kementerian PUPR.
“Ini adalah Sekolah Tinggi Negeri Khonghucu Pertama di Indonesia, setau saya sudah ada di Purwokerto tapi itu swasta,” katanya.
Kampus ini berdiri di atas lahan 29 ribu meter persegi di kawasan Tanjung Bunga.
Lantas, mengapa memilih di Bangka Belitung?
Bangka Belitung adalah provinsi dengan jumlah umat Khonghucu terbesar. Data dari BPS 2022 menunjukkan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki penganut Khonghucu dengan jumlah 28.348 jiwa.
Oleh karena itu, pendirian kampus Khonghucu di Bangka Belitung diharapkan mampu memfasilitasi para pemeluknya dalam melanjutkan pendidikan tinggi, khususnya di bidang keagamaan. Dari sudut pandang pendidikan, SETIAKIN akan menjadi poros lahirnya para guru dan penyuluh agama Khonghucu yang selama ini jumlahnya terbatas.
“SETIAKIN hadir untuk melahirkan generasi muda Khonghucu yang tidak hanya paham agamanya secara mendalam, tetapi juga mampu menjadikan nilai-nilai luhur,” kata Nurudin, Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu.
Program Studi
Rencananya, ada 3 program studi yang dibuka di STIAKIN, yakni Pendidikan Komunikasi Publik, Pendidikan Agama untuk Penyuluh, dan Pendidikan Agama untuk Guru Agama Khonghucu.
Prodi Pendidikan Agama Konghucu adalah prodi yang akan menghasilkan guru dan penyuluh agama Konghucu dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai standar. Kemudian, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Konghucu akan fokus pada bidang komunikasi dan penyiaran yang berhubungan dengan agama Konghucu. Sementara itu, Prodi Manajemen Bisnis Konghucu yang akan membekali mahasiswa dengan pengetahuan di bidang manajemen bisnis dengan landasan Konghucu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News