MagelangNews – Kisah perjuangan Septian, seorang pemuda asal Magelang, mengundang haru dan perhatian publik. Demi merawat ibunya yang mengalami depresi, ia memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di luar kota dan kembali ke rumah untuk mendampingi sang ibu sambil berjualan tahu krispi di depan rumah.
Sudah lima tahun Septian merawat ibunya yang mengalami depresi berat setelah kehilangan pekerjaan sebagai tukang pembersih jalan. Sejak saat itu, sang ibu kerap mengalami kondisi labil, sering marah-marah sendiri, melempar batu, hingga merusak barang-barang di rumah. Kondisi itu biasanya memuncak ketika sang ibu mencari Septian namun tidak menemukannya.
Menyadari kondisi ibunya yang membutuhkan pendampingan penuh, Septian memutuskan untuk menetap di rumah. Dengan segala keterbatasan, ia berusaha tetap bertahan hidup dengan berjualan tahu krispi di depan rumah.
Warung kecilnya dibangun dari kayu bekas dan seng yang sudah berkarat serta berlubang. Meski tanpa modal memadai, Septian tetap memiliki semangat kuat untuk berjualan, demi mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus merawat ibunya.
“Ibuk nggak mau mas kalau saya tinggal. Pasti mencari dan kalau tidak ketemu pasti kambuh dan marah-marah. Maka dari itu saya memilih menemani ibuk, dan sebisa mungkin saya bisa berjualan buat makan kita,” ujar Septian.
Baca Selengkapnya