malam anugerah festival film indonesia ffi 2025 ketika semangat menjaga warisan budaya terpancar lewat sinema - News | Good News From Indonesia 2025

Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Ketika Semangat Menjaga Warisan Budaya Terpancar Lewat Sinema

Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Ketika Semangat Menjaga Warisan Budaya Terpancar Lewat Sinema
images info

Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Ketika Semangat Menjaga Warisan Budaya Terpancar Lewat Sinema


 Gemerlap Malam Anugerah Festival Film Indonesia (FFI) 2025 kembali menerangi Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Acara puncak penghargaan tertinggi bagi insan perfilman tanah air ini terselenggara sebagai penutup dari proses penjurian yang telah bergulir sejak 9 September 2025.

Dengan tema “Puspawarna Sinema Indonesia”, FFI 2025 menyoroti semangat keragaman warna, identitas, dan sudut pandang kreatif yang membentuk wajah perfilman nasional. Tema ini merefleksikan keberagaman genre, gaya bertutur, dan ragam pendekatan artistik yang terlihat dalam sinema Indonesia selama proses penjurian dari karya-karya yang didaftarkan.

Proses penjurian sendiri melibatkan 80 anggota Akademi Citra, 13 asosiasi profesi perfilman, serta Dewan Juri Akhir. Tahapannya terdiri dari seleksi awal, rekomendasi akademi citra, penetapan nominasi oleh asosiasi, dan penjurian akhir oleh dewan juri. Metode evaluasi pada sejumlah tahap mengkombinasikan penilaian berbasis skor atau voting dengan diskusi kualitatif. Malam Anugerah FFI 2025 terasa istimewa karena juga menandai perayaan usia ke-70 tahun FFI sebagai cerminan kemajuan teknis dan keberagaman sinema nasional.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, yang hadir dalam malam penganugerahan, melihat bahwa dunia perfilman nasional semakin kaya akan keberagaman genre. Ia menyebut sinema nasional tidak lagi didominasi genre tertentu, melainkan semakin luas, mulai dari film dengan narasi lokal yang kuat, kepahlawanan dan sejarah, fiksi ilmiah, hingga film.

"Ke depan, saya berharap semakin banyak film Indonesia yang mengangkat narasi kepahlawanan dan sejarah bangsa. Karya-karya yang memperkuat identitas nasional, menumbuhkan kebanggaan, serta mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda," ujarnya.

Fadli menekankan komitmen Kementerian Kebudayaan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan warisan budaya Indonesia tidak hanya terjaga, tetapi juga dimanfaatkan secara optimal. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jati diri bangsa, mempererat persatuan nasional, dan memberikan kontribusi bagi peradaban dunia.

Fadli juga memaparkan capaian membanggakan dari dunia perfilman tanah air. Bioskop Indonesia mencatat hingga November 2025 sudah lebih dari 75 juta penonton yang menikmati film Indonesia. Bahkan, film-film Indonesia menguasai sekitar 70% pangsa pasar box office nasional.

"Berbagai capaian malam ini merupakan wujud semangat kolektif, keberagaman bangsa, dan kekayaan narasi yang menjadi denyut nadi kebudayaan kita. Mari kita jadikan malam ini momentum untuk memperkuat komitmen bersama memajukan perfilman Indonesia. Dengan kerja keras, kolaborasi, dan semangat yang tak pernah padam, sinema Indonesia akan terus menjadi kekuatan yang menyatukan, menginspirasi, dan mengangkat martabat bangsa," tutur Fadli.

Ketua Komite periode 2024-2026, Ario Bayu, turut menjelaskan makna semangat "Puspawarna Sinema Indonesia" yang diusung FFI. Ia berpesan bahwa kekuatan film tidaklah tunggal. Setiap cerita dan sudut pandang adalah kepingan mozaik yang membentuk narasi besar tentang Indonesia.

"Mari kita jadikan malam ini sebagai sebuah refleksi bahwa di tengah hingar-bingar dunia yang semakin cepat, di tengah arus yang tak terbendung, kita para pekerja film Indonesia memiliki peran yang begitu penting. Tidak sekadar menghibur, tetapi juga menjaga martabat kemanusiaan, melestarikan warisan budaya, dan menyalakan obor kritik sosial yang mencerahkan," ujarnya.

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aulli Atmam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aulli Atmam.

AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.