Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka membawa kabar baik setelah kepulangannya dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22-23 November 2025. Wapres termuda RI ini mengonfirmasi bahwa Indonesia dan Afrika Selatan resmi menyepakati kebijakan bebas visa bagi dua negara.
Kebijakan anyar itu sejalan dengan hasil pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa yang dilakukan sebulan sebelum helatan KTT G20. Keduanya sempat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, dalam rangka penguatan kerja sama bilateral di bulan Oktober 2025.
"Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara. Kedua presiden sepakat untuk bebas visa," ungkap Gibran dilansir dari ANTARA.
Negara-negara Afrika yang Bebas Visa untuk Indonesia
Dengan kebijakan bebas visa bagi pelancong Indonesia yang ingin masuk ke Afrika Selatan, kini Indonesia memiliki akses yang lebih luas ke beberapa negara di benua Afrika. Melansir dari Kantor Imigrasi Tasikmalaya, selain Afrika Selatan, berikut adalah daftar negara-negara di Afrika yang memberlakukan kebijakan bebas visa bagi Indonesia:
- Angola
- Gabon
- Gambia
- Mali
- Maroko
- Namibia
- Rwanda
- Tunisia
Ada juga beberapa negara yang memberlakukan Visa on Arrival (VoA). Visa ini dapat diperoleh pada saat kedatangan di bandara atau perlintasan negara tujuan. Negara yang memberikan visa ini di antaranya:
- Burundi
- Cape Verde
- Komoro
- Ethiopia
- Ghana
- Guinea-Bissau
- Madagaskar
- Malawi
- Mauritania
- Mauritius
- Mozambik
- Seychelles
- Sierra Leone
- Somalia
- Tanzania
- Togo
- Zimbabwe
Pada kebijakan bebas visa Afrika Selatan, belum ada mekanisme resmi terkait detail jenis visa apa yang nantinya akan diterapkan. Namun, sejauh ini, kebijakan memberikan bebas visa untuk kunjungan ke Afrika Selatan (dan sebaliknya) merupakan hal baik yang patut diapresiasi.
Selain itu, kerja sama tersebut juga menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan bilateral Indonesia dan Afrika Selatan. Besar harapan bahwa dengan dibukanya akses bebas visa, peluang ekonomi, bisnis, hingga pariwisata di kedua negara dapat semakin terbuka lebar.
Indonesia di Panggung G20
Selain membawa kabar baik terkait kebebasan bebas visa di Afrika Selatan, Indonesia juga membuat gebrakan dengan “memamerkan” sistem pembayaran digital yang mudah dan efektif; QRIS. Di forum tersebut, Wapres Gibran mengatakan bahwa QRIS dapat menjadi solusi pembayaran digital yang sederhana dan dapat mendorong partisipasi publik dalam perekonomian.
Teknologi moncer ini sudah diadopsi di beberapa negara, termasuk Malaysia, Thailand, dan Singapura. Negara Asia lainnya, seperti Jepang juga sudah dapat menggunakan QRIS. Bank Indonesia berencana terus melebarkan sayap kerja sama untuk mengembangkan fitur ini di negara lainnya, seperti Tiongkok dan Korea Selatan.
"Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan," katanya.
Tak hanya tentang QRIS, mantan Wali Kota Surakarta itu turut menyoroti teknologi yang tengah berkembang saat ini, seperti aset kripto, token digital, dan sebagainya. Wapres mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang economic intelligence di forumnya.
Berbagai program unggulan Indonesia, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu inisiatif yang dilakukan Indonesia dan disampaikan dalam forum Leaders’ Report. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga mendorong pemanfaatan produk lokal, pemberdayaan petani dan peternak, dan memperluas sirkulasi ekonomi nasional.
Di sisi lain, dalam agenda tersebut, Wapres Gibran juga membahas berbagai isu strategis yang berkaitan dengan pembangunan, pengurangan risiko bencana, perubahan iklim, transisi energi, hingga penguatan sistem pangan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News