Ada sebuah cerita rakyat dari Maluku yang berkisah tentang air dan api. Konon di masa lalu ada perselisihan antara api dan air yang membuat mereka bersaing satu sama lain.
Bagaimana kisah pertengkaran api dan air dalam cerita rakyat Maluku tersebut?
Kisah Pertengkaran Api dan Air, Cerita Rakyat dari Maluku
Dikutip dari artikel Anna P. Soplanit, "Air dan Api" dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, pada zaman dahulu di tengah hutan di Pulau Ambon hiduplah seorang laki-laki tua yang sangat sakti. Laki-laki tersebut dikenal dengan nama Tete Momo.
Tete Momo memiliki kesaktian yang tiada tara. Salah satu kesaktian yang dia miliki adalah mampu berbicara dengan berbagai makhluk yang ada di sana.
Bahkan Tete Momo bisa berbicara dengan angin, air, dan api. Ketiganya juga dijadikan oleh Tete Momo sebagai peliharaannya.
Air dan api sangat senang diangkat menjadi peliharaan Tete Momo. Mereka selalu bersaing untuk merebut hati dari laki-laki sakti tersebut.
Tete Momo memberikan air dan api tugasnya masing-masing. Api ditugaskan untuk menghangatkan tubuh Tete Momo pada malam hari.
Sementara itu, air ditugaskan untuk menyiram semua tumbuhan yang ada di hutan. Selain itu, air juga bertugas untuk melepaskan dahaga yang dirasakan oleh Tete Momo.
Pada suatu siang, air tengah sibuk menjalankan tugas menyiram tanaman di hutan. Tiba-tiba api muncul dan mencemooh tugas yang dikerjakan oleh air.
Api berkata bahwa dia lebih kuat dari air. Jika dia mau, api bisa saja membakar semua tumbuhan yang ada di hutan tersebut.
Mendengar hal ini, air tidak mau kalah begitu saja. Dia berkata bahwa bisa memberikan manfaat jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan api.
Pertengkaran antara keduanya pun pecah. Hal ini dilihat oleh angin dan melaporkannya kepada Tete Momo.
Tete Momo kemudian memanggil api dan angin untuk menghadap. Tete Momo bertanya mengapa mereka bertengkar.
Api dan air kemudian berkata bahwa ingin mencari siapa yang terbaik di antara mereka. Melihat hal itu, Tete Momo kemudian berkata jika api dan air langsung bertarung begitu saja untuk mencari siapa yang terbaik.
Mendengarkan hal ini, api pada awalnya menjadi ragu dan takut. Sebab api tahu jika air menyentuhnya, maka dia akan mati begitu saja.
Namun dia tidak mau kalah begitu saja. Akhirnya api dan air menyetujui usul yang diberikan oleh air tersebut.
Pada hari yang ditentukan, pertarungan antara air dan api pun berlangsung. Alih-alih bertarung, kedua peliharaan Tete Momo ini justru saling kejar0kejaran antara satu sama lain.
Api dengan gesit menghindari sentuhan air. Begitupun dengan air yang berusaha mengejar api.
Tanpa sadar, api berlarian melewati hutan-hutan. Hal ini tentu membuat hutan tersebut terbakar.
Namun api tidak menyadari hal itu. Dia terus saja berlari agar tidak terkena sentuhan dari air.
Hewan-hewan mulai keluar dari dalam hutan. Tumbuhan yang terbakar pun mati begitu saja.
Air yang mengejar api dari belakang melihat langsung hal tersebut. Dirinya merasa kasihan karena tumbuhan dan hewan mesti tersiksa akibat kebakaran tersebut.
Melihat hal ini, air kemudian berinisiatif untuk mengalah. Dia tidak ingin api lebih banyak membakar daerah yang ada di sana.
Akhirnya air memanggil api dan berkata bahwa dia menyerah. Dia rela mengakui bahwa api yang terbaik dari segalanya.
Api tentu merasa bangga melihat hal tersebut. Tidak cukup sampai di situ, api meminta air untuk sujud di hadapannya sembari membuktikan perkataannya.
Air mengikuti permintaan api begitu saja. Tanpa sadar, api berada di jarak yang sangat dekat dengan air.
Pada saat sujud, air kemudian memegang bagian tubuh dari api. Tiba-tiba api menjerit kesakitan.
Tete Momo hanya bisa tertawa melihat hal itu. Dia memuji air atas kecerdikannya untuk menyadarkan api.
Sementara itu, api menyadari kesalahan dan kesombongannya. Akhirnya sejak saat itu Tete Momo memerintahkan air dan api untuk tetap rukun dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News