merajut asa di olo ladang paragon corp dan fim bukittinggi menyapa masa depan anak negeri - News | Good News From Indonesia 2025

Merajut Asa di Olo Ladang, Paragon Corp dan FIM Bukittinggi Sapa Masa Depan Anak Negeri

Merajut Asa di Olo Ladang, Paragon Corp dan FIM Bukittinggi Sapa Masa Depan Anak Negeri
images info

Merajut Asa di Olo Ladang, Paragon Corp dan FIM Bukittinggi Sapa Masa Depan Anak Negeri


Suasana penuh harapan dan kegembiraan menyelimuti halaman SDN 27 Olo Ladang, Kota Padang, pada Jumat (14/11/2025). Sekolah dasar yang sehari-hari dipenuhi tawa dan semangat belajar anak-anak itu menjadi saksi sebuah kolaborasi hangat antara Paragon Corp (DC Padang – Bukittinggi) dan Forum Indonesia Muda (FIM) Regional Bukittinggi.

Kolaborasi ini lahir dari inisiatif Paragonation, sebuah program yang membuka ruang bagi organisasi dan individu kreatif untuk berkolaborasi dengan perusahaan.

Proposal yang diajukan FIM Bukittinggi diterima. Dari sinilah sinergi yang menyentuh akar persoalan pendidikan di Sumatra Barat terwujud. Tujua utamanya satu, menumbuhkan mimpi anak-anak negeri melalui pendidikan yang penuh kasih dan inspiratif.

Tema kegiatan, “Mimpi Anak Negeri Harapan Masa Depan”, bukan sekadar slogan. Ia menjadi prinsip panduan bagi setiap aktivitas, interaksi, dan pengalaman yang dihadirkan bagi para siswa.

Kedatangan tim relawan gabungan Paragonian dan anggota FIM langsung disambut dengan sorak ceria dan wajah-wajah berbinar. Namun, yang membuat kegiatan ini berbeda dari acara sosial biasa adalah cara mereka membangun hubungan dengan anak-anak.

baca juga

Setiap aktivitas dirancang untuk dekat dengan dunia anak, menstimulasi kreativitas, rasa ingin tahu, serta keberanian untuk bermimpi.

Aktivitas dimulai dari kelas 1, di mana anak-anak menyalurkan imajinasi melalui mewarnai cita-cita mereka.

Di situlah terlihat, meski tangan-tangan mungil mereka gemetar, mata anak-anak berbinar penuh antusias.

Mereka belajar mengekspresikan keinginan dan mimpi mereka, sekaligus merasakan perhatian yang tulus dari para relawan.

Sementara itu, kelas 2 diajak mengeksplorasi kreativitas lewat pembuatan totebag ecoprint, mengenalkan seni ramah lingkungan sekaligus menanamkan kesadaran akan keberlanjutan.

Aktivitas ini tidak hanya membuat anak-anak senang, tetapi juga memberi mereka rasa bangga karena bisa menciptakan sesuatu yang unik dengan tangan sendiri.

Di kelas 3, pelajaran sains menjadi hidup dengan eksperimen erupsi lava gunung berapi, di mana siswa dapat melihat fenomena alam secara visual.

Tawa, teriakan kagum, dan antusiasme mereka ketika “lava” meletus menunjukkan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, menantang, dan mengesankan sekaligus.

Kesadaran lingkungan menjadi fokus di kelas 4 dan 5. Anak-anak menanam bibit pohon dan belajar pilah sampah serta membuat kerajinan dari barang bekas. Aktivitas ini menanamkan kesadaran sejak dini bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

Di sini, mereka belajar bahwa tindakan kecil seperti menanam atau memilah sampah memiliki dampak nyata bagi lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, mereka juga mulai memahami nilai kreativitas dan kerja keras dalam menciptakan sesuatu dari barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna.

baca juga

Semua ini disampaikan dengan cara yang menyenangkan, sehingga pembelajaran menjadi alami, bukan sekadar formalitas.

Puncak kegiatan datang melalui kompetisi "Rangking 1" di kelas 6, yang menguji wawasan, kreativitas, dan kemampuan siswa secara menyenangkan.

Anak-anak tampak antusias dan saling mendukung satu sama lain, menciptakan semangat kompetitif yang sehat sekaligus membangun rasa percaya diri.

Aktivitas ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya tentang menghafal, tetapi juga tentang belajar berpikir, berinovasi, dan berkolaborasi.

Namun, dampak kegiatan tersebut tidak hanya dirasakan oleh siswa. Para relawan Paragonian dan anggota FIM Bukittinggi merasakan pengalaman yang sama berharganya. Mereka datang untuk berbagi, tetapi pulang membawa pelajaran tentang ketulusan, rasa ingin tahu yang murni, dan arti mendalam dari kontribusi sosial.

Mereka belajar bagaimana interaksi yang hangat, perhatian yang tulus, dan pendekatan kreatif dapat menumbuhkan keberanian dan mimpi anak-anak. Relasi yang terbangun antara siswa dan relawan tidak sekadar formalitas, ia menghadirkan pengalaman emosional yang membekas di hati kedua belah pihak.

Kepala sekolah SDN 27 Olo Ladang pun menyatakan kebahagiaannya melihat siswa-siswi begitu antusias. Sementara orang tua berharap program serupa bisa diadakan lagi, bahkan dengan melibatkan mereka sebagai bagian dari kegiatan.

Selain membangun kreativitas dan kepedulian lingkungan, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Anak-anak belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, dan empati.

Mereka belajar bahwa mimpi bukanlah sesuatu yang jauh dan tak terjangkau, tetapi sesuatu yang bisa dimulai dari hal kecil, dari keberanian untuk mencoba, dari ketekunan dalam belajar, dan dari dukungan lingkungan di sekitarnya.

baca juga

Aktivitas yang sederhana seperti mewarnai, menanam, atau memilah sampah menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai ini, yang kelak akan menjadi fondasi dalam kehidupan mereka.

Kolaborasi Paragon Corp dan FIM Bukittinggi ini menjadi contoh nyata bahwa pembangunan bangsa tidak hanya diukur dari angka-angka statistik atau proyek besar, tetapi juga dari perhatian yang tulus kepada generasi muda.

Satu hari di SDN 27 Olo Ladang membuktikan bahwa investasi dalam pendidikan, perhatian terhadap mimpi anak-anak, dan pendekatan belajar yang hangat dan kreatif mampu menumbuhkan dampak jangka panjang yang tak ternilai.

Dari halaman sekolah yang sederhana itu, terlihat jelas bahwa masa depan Indonesia dibangun bukan hanya oleh kebijakan pemerintah. Namun, juga oleh langkah-langkah kecil penuh cinta dan kolaborasi antara perusahaan, organisasi kepemudaan, dan masyarakat.

Hari itu, dari senyum yang merekah, tawa yang lepas, hingga mata yang berbinar penuh rasa ingin tahu, kita bisa melihat masa depan Indonesia yang penuh harapan. Anak-anak yang belajar dengan hati dan kreativitas hari ini adalah calon pemimpin, inovator, dan penggerak bangsa di masa depan.

Sementara para relawan belajar kembali tentang arti berbagi, tentang empati, dan tentang pentingnya menjadi bagian dari perjalanan pendidikan generasi muda.

Di situlah letak kekuatan kolaborasi ini, tidak hanya memberi, tetapi juga saling menguatkan, menumbuhkan mimpi, dan menyiapkan fondasi masa depan bangsa yang lebih cerah.

Kegiatan di Olo Ladang bukan sekadar aktivitas sosial sehari. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan, kreativitas, dan kepedulian dapat berjalan bersama. Ini menunjukkan bahwa masa depan Indonesia 2045. Ketika anak-anak ini menjadi pemimpin bangsa, bisa dibangun dari momen-momen hangat seperti ini.

Dari perhatian sederhana yang tulus, dari pengalaman belajar yang menyenangkan, dan dari sinergi antara korporasi dan organisasi kepemudaan yang percaya bahwa generasi muda adalah harapan sejati bangsa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.