inovasi iot dalam agroindustri upaya mewujudkan pertanian modern dan berkelanjutan - News | Good News From Indonesia 2025

Inovasi IoT dalam Agroindustri: Upaya Mewujudkan Pertanian Modern dan Berkelanjutan

Inovasi IoT dalam Agroindustri: Upaya Mewujudkan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
images info

Inovasi IoT dalam Agroindustri: Upaya Mewujudkan Pertanian Modern dan Berkelanjutan


Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kini tengah menghadapi tantangan besar, yakni bagaimana meningkatkan produktivitas sektor pertanian tanpa merusak lingkungan dan tetap menjaga kesejahteraan petani?

Di sinilah agroindustri berperan penting sebagai penggerak modernisasi pertanian melalui penerapan inovasi teknologi, efisiensi produksi, serta peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Salah satu wujud nyata kemajuan agroindustri adalah pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam proses produksi dan manajemen pertanian modern.

baca juga

Kawan GNFI, pernahkah kamu membayangkan bagaimana teknologi mampu membantu petani di desa untuk mengatur irigasi hanya melalui ponsel, atau bagaimana sensor kecil di lahan sawah bisa memberikan informasi real-time tentang kondisi tanaman dan tanah? Dengan IoT, itu semua tidak mustahil dilakukan.

Teknologi IoT merupakan sistem yang memungkinkan berbagai perangkat saling terhubung melalui jaringan internet untuk mengumpulkan dan mengirim data secara real-time. Dalam penerapannya, sensor dapat dipasang di lahan untuk memantau kelembapan tanah, suhu udara, dan intensitas cahaya.

Data tersebut kemudian diolah menjadi informasi yang membantu petani mengambil keputusan yang lebih tepat, seperti menentukan waktu terbaik untuk penyiraman atau pemupukan. Dengan penerapan IoT tersebut, penggunaan air dan pupuk menjadi lebih efisien, dan hasil panen meningkat.

Sangat hebat, kan, Kawan GNFI? Teknologi yang awalnya identik dengan industri dan kota besar kini telah menjadi bagian penting dari transformasi agroindustri nasional.

 

Tidak hanya pada lahan pertanian, penerapan IoT juga memberi manfaat besar dalam rantai pasok agroindustri, seperti sensor suhu dan kelembapan di gudang penyimpanan yang dapat membantu menjaga mutu bahan baku agar tetap segar sebelum diolah lebih lanjut serta sistem pemantauan otomatis yang dapat mengurangi risiko kerusakan produk dan meningkatkan efisiensi distribusi.

Coba Kawan GNFI bayangkan jika seluruh hasil panen bisa diawasi dari lahan hingga sampai ke tangan konsumen, mungkinkah masih ada produk yang terbuang hanya karena kerusakan di perjalanan?

Semua ini menunjukkan bahwa teknologi mampu menghadirkan pertanian yang lebih modern, presisi, dan terintegrasi—ciri utama dari sistem agroindustri yang maju. Menurut Setiadi dan Abdul Muhaemin (2018), IoT juga dapat diterapkan dengan membangun sebuah sistem yang dikenal sebagai Smart Irigasi.

Sistem ini memungkinkan monitoring dan kontrol aktivitas di saluran irigasi, termasuk memantau debit air, tingkat suhu udara, ketinggian air, mendeteksi hujan, hingga pengaturan otomatis pintu bendungan. Dengan sistem ini, pasokan air dari saluran irigasi menjadi lebih optimal dan memudahkan pekerjaan manusia, karena semua aktivitas dapat dipantau dari jarak jauh menggunakan komputer maupun smartphone. Tidak hanya efisien, sistem ini juga membantu menghemat air dan energi.

Salah satu contoh nyata penerapan inovasi IoT datang dari Petrokimia Gresik melalui program Petro Spring yang dikembangkan pada 2023. Berdasarkan informasi dari situs resmi Petrokimia Gresik (2023), program ini mengintegrasikan teknologi pertanian digital dengan pengembangan pupuk berteknologi nano agar penyerapan unsur hara oleh tanaman menjadi lebih optimal.

Dalam penerapannya, Petrokimia Gresik memanfaatkan drone berbasis IoT untuk penyemprotan pupuk dan pemetaan lahan. Teknologi seperti Soil Test Kit (STK) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) juga digunakan untuk mengukur kondisi tanah serta vegetasi tanaman. Data yang terkumpul membantu petani menentukan dosis pemupukan yang lebih presisi sehingga proses pertanian menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.

Langkah serupa juga dilakukan oleh Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI), sebuah BUMN yang dikenal sebagai lembaga pencetak uang dan dokumen berharga negara. Berdasarkan informasi dari situs resmi PERURI (2025), melalui artikel yang diterbitkan pada 4 Juli 2025, perusahaan ini memperkenalkan program Smart Farming berbasis IoT di tiga kecamatan di Kabupaten Garut—Cisurupan, Cikajang, dan Banjarwangi.

Program ini menghadirkan sistem pertanian modern yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi IoT untuk memantau kondisi lahan secara real-time, menganalisis data dalam pengambilan keputusan, serta mengoptimalkan pengelolaan sumber daya pertanian melalui sistem otomatisasi. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa penerapan teknologi tidak hanya dilakukan oleh perusahaan agrikultur, tetapi juga oleh lembaga negara yang berkomitmen mendukung transformasi pertanian menuju kemandirian pangan nasional.

Berbagai inovasi tersebut membuktikan bahwa agroindustri berperan besar dalam membangun pertanian Indonesia yang modern dan berdaya saing global. Teknologi seperti IoT bukan hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat posisi petani dalam rantai nilai industri. Dengan adanya data dan sistem berbasis IoT, petani kini dapat menjadi pengambil keputusan yang cerdas, bukan sekadar pelaksana di lapangan.

Namun, tentu saja tantangan penerapannya masih perlu dihadapi, mulai dari infrastruktur internet di daerah pedesaan yang belum merata, biaya awal investasi teknologi yang cukup tinggi, hingga keterbatasan pengetahuan digital di kalangan petani. Tantangan-tantangan ini bukan alasan untuk berhenti, melainkan motivasi agar kolaborasi antarpihak semakin kuat—baik pemerintah, akademisi, maupun sektor industri.

baca juga

Dengan pembangunan yang berkelanjutan, agroindustri dapat menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan pertanian Indonesia yang efisien, mandiri, dan berkelanjutan. Teknologi bukan hanya alat bantu, tetapi juga jembatan menuju kedaulatan pangan nasional di era globalisasi.

Mari Kawan GNFI terus mendukung inovasi agroindustri yang mampu memajukan pertanian dan menyejahterakan petani. Karena pada akhirnya, masa depan Indonesia yang hijau dan berdaya saing dimulai dari tanah tempat kita menanam harapan.

Selain itu, Kawan GNFI, bukankah sudah saatnya kita tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam perubahan ini? Setiap langkah kecil, setiap inovasi sederhana, dan setiap dukungan terhadap petani lokal adalah bagian dari gerakan besar menuju Indonesia yang mandiri secara pangan.

Mari kita mulai dari sekarang, dari lingkungan sekitar kita, dengan semangat gotong royong dan optimisme bahwa teknologi dan agroindustri bisa menjadi sahabat bagi pertanian Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SM
KG
FS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.