Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI menggelar “Storytelling Competition” bertajuk culture for the future untuk murid sekolah internasional. Adapun lomba ini digelar sebagai upaya untuk meregenerasi pendongeng.
Kemenbud menjelaskan kegiatan ini adalah upaya untuk membuka peluang anak-anak Indonesia yang berbakat dalam bidang bercerita. Khususnya di tengah derasnya arus sosial media.
“Ini adalah salah satu cara dari Kementerian Kebudayaan untuk membuka peluang anak-anak Indonesia yang mempunyai bakat luar biasa terutama untuk bercerita, baik itu lisan, tertulis, gambar, visual dan lain-lain,” ujar Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti, di Galeri Nasional, Jakarta pada Jumat (28/11/2025).
Kegiatan perlombaan yang dikhususkan hanya untuk siswa-siswi sekolah internasional ini juga memiliki tujuan yang jelas dalam pelestarian kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Dirinya berharap kegiatan ini bisa menjadi ajang diplomasi yang positif untuk lebih memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada anak-anak yang bersekolah di sana.
“Memang kali ini kita tunjukkan untuk murid sekolah internasional dan juga situasi mereka lebih bernuansa internasional, kita dukung pengenalan budaya Indonesia dengan berbagai cara,” katanya.
Meningkatkan literasi budaya
Direktur Promosi Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Undri berharap kegiatan Storytelling Competition "Culture for the Future" bagi siswa sekolah internasional untuk meningkatkan literasi terkait kebudayaan Indonesia yang begitu luas.
“Tujuan dari lomba ini adalah bagaimana memperkenalkan warisan budaya, kekayaan budaya kita ke sekolah-sekolah internasional baik itu yang berada di tingkat satuan sekolah dasar, SMP maupun sekolah menengah atas,” kata Undri.
Dia juga mengatakan kegiatan ini bisa menjadi media diplomasi, media promosi bagi siswa-siswi di tingkat internasional. Bagaimana, jelasnya kekayaan budaya Indonesia bisa terkomunikasikan kepada negara lain.
Gayung bersambut, kegiatan ini mendapatkan respon yang cukup positif dari para siswa yang menimba ilmu di sekolah Internasional yang ada di Indonesia. Lebih dari 700 karya diterima oleh panitia dari 242 sekolah yang ada di Tanah Air.
“Responnya sangat besar sekali, kalau kita lihat dari seluruh peserta, ada 707 peserta dari 241 sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Dengan kekuatan itu, kita melihat generasi muda di tingkat sekolah internasional dengan kegiatan ini sangat antusias sekali,” tegas dia.
Akan ditampilkan di platform digital
Undri mengatakankarya-karya para siswa tersebut bakal ditampilkan di platform digital milik kementerian Kebudayaan seperti YouTube, Instagram dan juga sebagai media promosi diplomasi kebudayaan Indonesia.
“Karya-karya mereka itu akan kita publish melalui media Instagram, kemudian Youtube dan juga nanti akan kita promosikan ini bagian dari diplomasi budaya kita,” ujar dia.
Melihat antusiasme peserta, Kementerian Kebudayaan RI berencana akan menggelar ke berbagai kota atau roadshow, seperti pameran hingga workshop untuk anak-anak. Beberapa kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya, Bali akan jadi tujuan kegiatan tersebut.
Adapun pemenang program ini akan dijadikan sebagai kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) dari Kementerian Kebudayaan, agar dapat berkembang dan mendapatkan eksposur di tingkat internasional.
Bertemunya budaya dunia
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa sekolah internasional dan Satuan Pendidikan Kerjasama di Indonesia adalah tempat bertemu berbagai budaya dunia. Oleh karena itu, dia berharap ajang ini dapat melahirkan duta budaya masa depan.
“Saya berharap dari kompetisi ini lahir duta-duta budaya masa depan yang tahannya cerdas tapi juga memiliki hati luas, seluas samudera. Selamat sekali lagi, selamat merayakan keberagaman kita, toleransi kita, untuk empati kita,” kata dia melalui sambutan video streaming.
Kompetisi ini menghadirkan empat kategori lomba. Seluruh total pemenang itu adalah 4 kategori. Kemudian ada harapan 1, 2, 3, juara 1, juara 2, dan juara 3. Mulai dari penulisan, kemudian film, naratif, kemudian ada juga tentang tulisan.
Juara umum akan mendapatkan apresiasi uang sebanyak 5 juta, kemudian ada piagam, kemudian sertifikat. Kemudian juara 2 mendapatkan 3 juta, kemudian juara 3 mendapatkan 2 juta.
Lomba ini di ikuti sekitar 700 peserta lebih dari 241 sekolah se-Indonesia, Pemerintah berharap kompetisi ini dapat terus menjadi ruang kreatif dan sarana diplomasi budaya yang melibatkan semakin banyak pelajar di seluruh Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News