tugas ahli gizi di rumah sakit - News | Good News From Indonesia 2025

Tugas Ahli Gizi di Rumah Sakit, Ikut Memasak?

Tugas Ahli Gizi di Rumah Sakit, Ikut Memasak?
images info

Tugas Ahli Gizi di Rumah Sakit, Ikut Memasak?


Profesi ahli gizi di rumah sakit seringkali disalahpahami oleh masyarakat. Beberapa menganggap bahwa tugas mereka di rumah sakit 'hanya' memasakkan makanan untuk pasien. Padahal, peran ahli gizi di rumah sakit lebih kompleks dan sangat penting dalam perawatan pasien. Selain itu juga, tidak secara langsung memasak untuk pasien.

Walaupun demikian, profesi ini merupakan garda penting yang bekerja di balik layar dalam memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang tepat bagi kondisi tubuhnya. Berikut beberapa tugas penting ahli gizi di rumah sakit!

1. Menentukan Kebutuhan Gizi lewat Asesmen Gizi

Setiap pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Hal inilah yang menyebabkan ahli gizi harus mengetahui kebutuhan gizi pasien terlebih dahulu dengan melakukan asesmen gizi.

Asesmen gizi adalah pemeriksaan dan analisis data mengenai status gizi seseorang secara menyeluruh untuk menilai apakah seseorang tersebut memiliki kelebihan gizi, kekurangan gizi, atau gangguan metabolik tertentu.

Pemeriksaan ini mencakup pengukuran komposisi tubuh (berat badan, tinggi badan, evaluasi lemak tubuh, dan lain-lain), pola makan harian (jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi), pengukuran laju metabolisme basal (BMR), pengukuran status cairan, serta pemeriksaan riwayat penyakit dan kondisi kesehatan lainnya.

Hasil dari asesmen gizi ini akan digunakan oleh ahli gizi untuk merancang menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi tubuh pasien.

Contohnya, orang yang memiliki penyakit diabetes melitus membutuhkan makanan yang rendah gula, tinggi serat, dan protein, agar kadar gula darah tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan ketika selesai makan.

baca juga

2. Merancang Menu dan Mengawasi Penyajian Makanan

Setelah mengetahui kebutuhan gizi pasien, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh ahli gizi adalah merancang menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan kondisi penyakit pasien.

Menu ini harus dirancang dengan memenuhi standar diet rumah sakit, seperti diet diabetes (rendah gula dan karbohidrat sederhana), diet jantung (rendah garam dan lemak jenuh), diet pascaoperasi (makanan yang tinggi protein dan mudah dicerna), dan diet lambung (makanan yang lunak dan rendah asam).

Namun, tugas memasak tidak dilakukan oleh ahli gizi secara langsung, melainkan dilakukan oleh tim tata boga atau juru masak. Ahli gizi lebih bertugas dalam melakukan penyimpanan bahan makanan sesuai prosedur; menilai cita rasa, tekstur, dan tampilan agar tetap menarik bagi pasien; melakukan pemorsian makanan ke alat makan; serta melakukan distribusi makanan kepada pasien secara langsung.

3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Gizi

Tugas ahli gizi tidak berhenti setelah menu diberikan. Mereka juga melakukan monitoring dan evaluasi gizi pada pasien untuk mengetahui perkembangan kondisi gizi pasien dan melihat apakah menu yang sudah dirancang sesuai.

Evaluasi ini dilakukan dengan melihat perkembangan hasil antropometri, ada atau tidak efek samping dari diet yang telah diterapkan, dan menilai apakah menu masih sesuai atau perlu diganti. Misalnya, kalau pasien mengalami penurunan berat badan yang berlebihan maka ahli gizi akan meningkatkan kebutuhan protein dalam menu makanan.

Setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan ini harus dicatat agar menjadi bukti perkembangan yang dapat dipantau dan dijadikan dasar bagi tim medis untuk menilai efektivitas program diet, sekaligus menjadi bahan laporan mutu layanan di rumah sakit.

baca juga

4. Memberikan Penyuluhan dan Konseling Gizi

Selain menyusun dan mengevaluasi, ahli gizi juga memiliki tugas penting dalam melakukan penyuluhan dan konseling gizi pada pasien dan keluarga pasien setelah pasien diperbolehkan pulang. Penyuluhan dan konseling ini dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung di luar atau di lingkungan rumah sakit.

Ahli gizi membantu pasien dan keluarganya untuk memahami bagaimana cara memilih bahan makanan yang baik serta bagaimana cara menerapkan pola makan yang benar di rumah sesuai dengan kesehatan pasien. Misalnya, pasien penderita penyakit diabetes diajarkan untuk mengontrol asupan gula dan karbohidratnya agar gula darah tetap stabil.

Selain itu, ahli gizi juga melakukan pemantauan lanjutan lewat kunjungan kontrol dan/atau komunikasi jarak jauh agar pasien tetap menjaga pola makan yang dianjurkan.

Dengan begitu, pasien dapat melanjutkan kebiasaan makan sehatnya walau sudah tidak berada di rumah sakit.

5. Memberikan Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Bidang Gizi

Selain berfokus pada pasien, beberapa ahli gizi di rumah sakit juga bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa atau siswa dari bidang gizi dan tata boga yang sedang melaksanakan magang ataupun PKL.

Selain itu, mereka juga dapat mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi ahli gizi maupun petugas gizi lainnya. Terakhir, ahli gizi juga dapat melaksanakan penelitian indikator mutu secara berkala untuk meningkatkan mutu pelayanan gizi di rumah sakitnya.

Jadi, ahli gizi di rumah sakit bukanlah seorang koki yang memasakkan makanan untuk pasien. Akan tetapi, mereka adalah pakar nutrisi klinis yang memegang peranan besar dalam mempercepat pemulihan pasien dan menjaga mutu layanan kesehatan.

baca juga

Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa ahli gizi adalah sosok penting dari tim kesehatan yang seringkali bekerja tanpa terlihat, tetapi berdampak besar terhadap kesembuhan dan kualitas hidup pasien.

Mereka bukan hanya sekadar sebagai penyusun menu, melainkan juga sebagai penjaga keseimbangan nutrisi dan kesehatan di balik setiap piring makanan yang disajikan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AZ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.