Sempat ramai pembicaraan bahwa demam padel di Indonesia mulai surut. Padahal, pegiat padel sendiri masih optimis padel masih akan terus berkembang di Indonesia.
Pembicaraan tersebut muncul bersama dengan adanya laporan bahwa di Swedia, peminat padel merosot drastis setelah booming pada 2016-2020. Apalagi, perusahaan Padel terbesar di Swedia, We Are Padel, juga restrukturisasi perusahaan hingga menutup sekitar 50% fasilitas miliknya pada 2022 lalu.
Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), Galih Kartasasmita, menilai perkembangan padel di Indonesia masih akan sangat masif hingga 5 tahun ke depan. Tak seperti di Swedia yang industri padelnya sudah sunset, bisnis padel di Indonesia baru mencapai permulaan dan jalannya masih panjang.
"Kemudian, untuk pelaku industri ini masih sunrise karena Spanyol ada 17 ribu court juara 1, Argentina 12 ribu court juara 1,2. Perancis 3 ribu court. Tahun ini pemerintah Perancis akan membangun padel court sebanyak Spanyol agar mereka bisa mengejar," ujar Galih dalam talkshow yang diselenggarakan di Main Forum Indonesia Sports Summit di Indonesia Arena, Jakarta, pada Sabtu (6/12/2025).
"Sama dengan Amerika yang saat ini sedang mengembangkan untuk LA (Olimpiade 2028). Jadi ini masih sangat permulaan khususnya untuk para pelaku industri padel di Indonesia," lanjutnya.
Galih menekankan adanya beberapa hal yang harus dilakukan agar padel bisa terus bergairah. Misalnya, padel tourism lanjutnya, harus digenjot dengan pembuatan lapangannya. Kaderisasi pemain padel muda juga perlu dijalankan.
"Kemudian kepada orang tua yang memiliki anak yang tertarik menjadi atlet padel ini waktunya si buah hati didukung. Kita sudah membuktikan bisa membawa atlet-atlet kita pulang meraih posisi dan sudah terbukti," katanya lagi.
"Saya yakin putranya (timnas padel) akan segera menyusul. Ini harus ada penerus Zar-Zar lainnya (atlet padel berprestasi). Dia harus bisa menjadi role model pada anak-anak usia dini usia 12 tahunan yang masa depannya masih panjang," paparnya.
Kata Atlet Profesional soal Perkembangan Padel di Indonesia
Masih digemarinya padel di Indonesia juga bisa dilihat oleh atlet padel asal Jerman, Denise Hofer. Menurut Hofer yang awalnya merupakan pemain tenis lalu beralih ke padel, olehraga tersebut kini semakin diminati masyarakat, khususnya generasi muda dan trennya masih positif.
“Saya bangga bisa hadir di sini. Ada lapangan padel yang bagus di sini,” katanya pada Minggu (7(/12/2025).
Bukan tanpa alasan Hofer berpendapat seperti demikian. Ia melihat komunitas padel terus mengalami pertumbuhan. Baginya, kekuatan komunitas itulah yang menentukan berhasil atau tidaknya padel berkembang.
Selain itu, fasilitas padel juga semakin ciamik. Ia melihat keberadaan fasilitas lapangan di Indonesia semakin mendukung bagi kemajuan padel.
“Di Indonesia, padel semakin bertumbuh. Saya lihat sangat bagus, ditambah dengan dukungan lapangan yang bagus juga. Tanpa komunitas, padel tidak akan berkembang, komunitas padel dibutuhkan untuk mendukung perkembangan padel,” terangnya.
Sebagai atlet padel profesional, Hofer juga punya pesan untuk generasi muda Indonesia yang ingin meraih prestasi di dunia olahraga. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan gaya hidup sehat.
“Jadi atlet berprestasi butuh konsisten, pola hidup juga begitu. Jangan takut sama kekalahan. Jika kalah, harus bangkit untuk selanjutnya,” sebutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News