Di penghujung tahun 2025 ini, dunia digital marketing di Indonesia semakin kompetitif. UMKM tidak lagi cukup hanya memahami dasar-dasar digital marketing, tetapi harus mampu mengeksekusi strategi yang relevan dengan tren terbaru.
Menurut pakar, perubahan perilaku konsumen dan teknologi digital yang semakin canggih membuat UMKM harus beradaptasi lebih cepat.
Mengapa UMKM Harus Naik Level di 2026 Nanti?
Bayangkan sebuah warung kopi kecil di Surabaya. Dulu, pelanggan hanya datang dari sekitar kampung, terbatas pada orang-orang yang kebetulan melewati jalan depan warung.
Namun setelah pemiliknya mulai aktif di Instagram, mengunggah foto kopi dengan estetika sederhana, dan menggunakan WhatsApp Business untuk menerima pesanan, jangkauan mereka meluas.
Pesanan tidak lagi hanya datang dari tetangga, tetapi juga dari mahasiswa, pekerja kantoran, bahkan pelanggan dari luar kota yang mengenal warung tersebut lewat media sosial.
Banyak UMKM yang berani beradaptasi digital kini bisa menjangkau pasar lebih luas, bahkan menembus batas geografis yang sebelumnya terasa mustahil. Digital marketing membuka pintu baru bagi UMKM untuk dikenal, dipercaya, dan dipilih oleh konsumen.
Namun, keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada strategi pelaku usaha. Perilaku konsumen juga terus berubah, dipengaruhi oleh berbagai tren yang berkembang. Sebuah tren konsumen dapat bergeser karena beberapa hal, yakni:
Perubahan gaya hidup Konsumen kini lebih memilih belanja online karena dianggap praktis dan hemat waktu. UMKM yang tidak hadir di platform digital berisiko kehilangan peluang besar.
Kebiasaan digital-first Generasi muda terbiasa mencari informasi produk lewat media sosial atau mesin pencari sebelum membeli. Review, testimoni, dan konten kreatif menjadi faktor penentu keputusan mereka.
Pengaruh teknologi Munculnya aplikasi baru, fitur interaktif, dan integrasi AI membuat konsumen semakin terbiasa dengan pengalaman digital yang personal. Mereka mengharapkan interaksi yang cepat, responsif, dan relevan.
Nilai dan kepercayaan Konsumen modern tidak hanya membeli produk, tetapi juga cerita di baliknya. UMKM yang mampu menghadirkan narasi otentik—misalnya tentang bahan lokal atau proses produksi ramah lingkungan—lebih mudah membangun loyalitas.
Tren global dan lokal Kampanye viral, tren TikTok, atau isu keberlanjutan bisa memengaruhi preferensi konsumen dalam waktu singkat. UMKM harus gesit membaca tren agar tidak tertinggal.
Strategi Digital Marketing Lanjutan
Konten Berorientasi Nilai
Storytelling dan edukasi lebih efektif daripada sekadar promosi. Misalnya, UMKM batik bisa menceritakan filosofi motif batik, bukan hanya menjual kain. Konten yang berorientasi nilai membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
SEO & Website Optimization
Website tetap menjadi aset penting. Optimasi SEO membantu UMKM muncul di pencarian Google, terutama untuk produk lokal. Dengan kata kunci yang tepat, UMKM bisa menjangkau konsumen yang benar-benar membutuhkan produk mereka.
Social Media Marketing
Fokus pada TikTok, Instagram, dan WhatsApp Business. Gunakan fitur interaktif seperti reels, live, dan katalog produk. Konsistensi posting dan interaksi dengan audiens menjadi kunci keberhasilan.
Email & CRM
Bangun database pelanggan dan kirim newsletter untuk menjaga engagement jangka panjang. Strategi ini membantu UMKM membangun hubungan lebih personal dengan konsumen.
Pemanfaatan AI dan Digital Tools
AI kini bukan hanya milik perusahaan besar. UMKM bisa memanfaatkannya untuk:
- Copywriting dan desain: ChatGPT dan Canva membantu membuat konten cepat dan menarik.
Analisis data: AI membantu memahami tren konsumen.
Efisiensi biaya: Tools gratis seperti Google Analytics dan Meta Business Suite bisa dipakai tanpa modal besar.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Posting tanpa strategi.
Mengabaikan data insight.
Tidak konsisten dalam branding.
Fokus hanya pada penjualan, lupa membangun hubungan.
Langkah Eksekusi Praktis untuk UMKM
Lakukan audit digital sederhana: cek media sosial, website, dan marketplace.
Buat kalender konten bulanan agar lebih konsisten.
Gunakan minimal satu tools AI untuk efisiensi.
Evaluasi hasil tiap bulan dengan data insight.
Digital marketing di 2026 bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. UMKM yang mampu mengeksekusi strategi digital dengan memanfaatkan AI dan tren terbaru akan lebih siap menghadapi persaingan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News