sejauh mana pemanfaatan geothermal di indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Sejauh Mana Pemanfaatan Geothermal di Indonesia?

Sejauh Mana Pemanfaatan Geothermal di Indonesia?
images info

Sejauh Mana Pemanfaatan Geothermal di Indonesia?


Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, salah satunya adalah energi panas bumi atau yang lebih dikenal dengan energi geothermal.

Energi ini berasal dari panas yang ada di dalam perut bumi dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan geothermal terbesar di dunia.

Letak geografis Indonesia yang berada pada cincin api Pasifik menjadikan negeri ini memiliki potensi geothermal yang luar biasa, tersebar di berbagai pulau mulai dari Sumatra hingga Papua.

Potensi tersebut bukan hanya menjadi solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga dapat mendukung ketahanan energi nasional.

Energi geothermal dapat dimanfaatkan secara terus-menerus dan stabil, berbeda dengan sumber energi terbarukan lain seperti angin atau matahari yang sifatnya lebih fluktuatif.

Tak heran, pemerintah Indonesia gencar mengembangkan pembangkit listrik berbasis panas bumi supaya energi hijau ini bisa dimaksimalkan demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Potensi Besar yang Belum Maksimal

Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam hal cadangan energi geothermal setelah Amerika Serikat dan Filipina. Data terkini dari Project InnerSpace pada Desember 2025 menyebutkan potensi teknis geothermal Indonesia mencapai 2.160 gigawatt (GW).

Hal ini jauh lebih tinggi dari estimasi sebelumnya sekitar 29.000 megawatt (MW), dengan potensi penuh bisa memenuhi 90% kebutuhan panas industri manufaktur.

Namun, kapasitas terpasang baru sekitar 2.130 MW, meninggalkan peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Secara geografis, pulau-pulau di kawasan barat seperti Sumatra dan Jawa menjadi lokasi utama, sementara wilayah timur mulai menarik investasi berkat kemajuan teknologi.

Cara Kerja dan Keunggulan Geotermal

Energi geothermal berasal dari panas alami bumi yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik dan pergerakan lempeng tektonik. Gunung-gunung api yang tersebar di Indonesia menyimpan reservoir panas di bawah tanah, berupa air panas atau uap yang bisa digunakan sebagai sumber energi.

Adanya teknologi yang tepat, panas tersebut dapat dialirkan ke turbin pembangkit listrik sehingga menghasilkan listrik yang bersih dan tanpa emisi karbon. Keunggulan energi ini adalah sifatnya yang kontinu dan tidak bergantung cuaca. Ini menjadikannya solusi ideal untuk menggantikan bahan bakar fosil yang kian menipis.

Proyek yang Terus Berjalan

Pengembangan geothermal kian nyata dengan proyek-proyek ambisius di 2025. Pada Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan 8 proyek PLTP dengan total kapasitas 351,9 MW dan investasi Rp23,49 triliun, tersebar di Jawa dan Sumatra, yang bisa melistriki 390.000 rumah.

Beberapa di antaranya termasuk PLTP Ijen Unit 1 (34,5 MW) di Bondowoso, Jawa Timur oleh PT Medco Cahaya Geothermal, Sorik Marapi Unit 5 (41,25 MW) di Sumatera Utara, serta Salak Binary (16,15 MW) di Jawa Barat oleh Star Energy Geothermal Salak.

Stasiun Pemisah Proyek Panas Bumi Ulubelu
info gambar

Stasiun Pemisah Proyek Panas Bumi Ulubelu | Flickr: Geothermal Rising


Selain itu, Star Energy Geothermal (anak usaha BREN) merencanakan ekspansi seperti Salak Unit 7 (40 MW) dan Wayang Windu Unit 3 (30 MW) dengan target operasional 2025-2026, senilai Rp5,9 triliun. Proyek-proyek ini tak hanya tambah kapasitas, tetapi juga buka ribuan lapangan kerja.

Dampak Ekonomi dan Tantangan ke Depan

Pengembangan panas bumi membawa efek positif di bidang ekonomi dan sosial. Proyek geothermal membuka lapangan kerja hingga 650.000 posisi baru, tingkatkan infrastruktur lokal, dan dorong pertumbuhan daerah.

Namun, tantangan seperti investasi awal besar, teknologi canggih, dan risiko ekosistem tetap ada, meski kebijakan pemerintah seperti RUPTL 2025-2034 dengan 48 ribu kms sirkuit jaringan listrik beri angin segar. Penghentian proyek Lawu di Jawa Tengah tahun 2025 akibat isu sosial-budaya jadi pengingat pentingnya keseimbangan dengan lingkungan.

baca juga

Pada akhirnya, segala keunggulan dan proyek terkini seperti di Ijen dan Salak, energi geothermal menjadi pilar utama ketahanan energi Indonesia. Sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat akan mewujudkan visi swasembada energi bersih, mengurangi impor fosil, dan melawan perubahan iklim demi generasi mendatang. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.