Kerja sama Indonesia dan Rusia tampaknya semakin hangat. Pada 10 Desember 2025, kedua negara melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia resmi meneken perjanjian persetujuan tentang Pengakuan Timbal Balik atas Pendidikan, Kualifikasi, dan Gelar Akademik.
Melalui perjanjian tersebut, Indonesia dan Rusia mengakui pendidikan menengah dan seluruh jenjang pendidikan tinggi mulai S1, S2, dan S3 menjadi setara. Artinya, gelar pendidikan dan ijazah yang diberikan di sekolah serta perguruan tinggi Rusia tidak perlu lagi melalui proses penyetaraan. Hal ini mempermudah lulusan kampus Rusia yang ingin melanjutkan studi atau memasuki profesi yang mensyaratkan ijazah resmi.
Manfaat Pengakuan Gelar bagi Mahasiswa Indonesia
Kawan GNFI, pengakuan gelar akademik bagi pelajar Indonesia jebolan Rusia tentu menjadi kabar baik. Pemegang gelar S1, S2, dan S3 dari perguruan tinggi Rusia yang ingin bekerja di Indonesia kini tidak perlu lagi mengalami hambatan administrasi terkait pengakuan ijazah.
Sebagai informasi, warga negara Indonesia yang menempuh pendidikannya di luar negeri umumnya harus melakukan penyetaraan ijazah di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar gelar yang diperoleh tersebut dapat ditentukan atau disetarakan dengan jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia.
Melalui situs resmi Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan, dijelaskan bahwa instansi pemerintah di Indonesia dan hampir seluruh perusahaan Indonesia tidak menerima ijazah dari luar negeri yang belum disetarakan. Oleh karena itu, mahasiswa lulusan luar negeri umumnya akan diminta untuk menyetarakan ijazah mereka.
Namun, perlu diingat bahwa penyetaraan ini tidak bersifat wajib bagi semua lulusan luar negeri, kecuali jika memang disyaratkan oleh tempat kerja, lembaga pendidikan, atau pengguna lulusan perguruan tinggi luar negeri. Sederhananya, penyetaraan tidak perlu dilakukan jika tidak ada ketentuan yang mewajibkan penyetaraan.
Dengan adanya pengakuan penyetaraan tersebut, alumni perguruan tinggi Rusia asal Indonesia tetap memiliki prospek kerja dan masa depan yang baik saat kembali ke Tanah Air. Besar harapan agar mereka dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia.
Kerja Sama Pendidikan Indonesia-Rusia yang Makin Erat
Terdapat 290 perjanjian kerja sama aktif antara perguruan tinggi Indonesia dan Rusia, menujukkan tingginya minat mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di negara tersebut. Tak hanya itu, Rusia juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung tenaga ahli di berbagai bidang yang dibutuhkan Indonesia.
Pendidikan menjadi salah satu sektor strategis yang kerja samanya terus dikuatkan oleh Indonesia dan Rusia. Pemerintah Rusia sering membuka program beasiswa yang ditujukan bagi mahasiswa asal Indonesia tiap tahunnya.
Indonesia sendiri dianggap sebagai salah satu mitra strategis Rusia di bidang pendidikan dan penelitian. Beasiswa itu diberikan untuk berbagai jenjang, mulai S1 hingga professor.
Rusia memiliki kampus terbaik yang unggul di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Bidang-bidang seperti kedokteran, teknik, ilmu antariksa, sampai industri nuklir menjadi jurusan yang diminati mahasiswa Indonesia.
Dengan kerja sama pendidikan itu, Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan Rusia dalam berbagai bidang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News