lebaran sinema tos selenggarakan solo sketch exhibition by thy atelier di bolo space - News | Good News From Indonesia 2025

Lebaran Sinema, TOS! Selenggarakan Solo Sketch Exhibition by Thy Atelier di Bolo Space

Lebaran Sinema, TOS! Selenggarakan Solo Sketch Exhibition by Thy Atelier di Bolo Space
images info

Lebaran Sinema, TOS! Selenggarakan Solo Sketch Exhibition by Thy Atelier di Bolo Space


Poster film merupakan karya seni yang difungsikan sebagai media promosi. Kehadiran poster ini, identik untuk meraih penonton sebesar-besarnya, untuk daya tarik film. Umumnya, terutama di Indonesia poster film digunakan untuk memberitahukan hal-hal yang bisa diharapkan ada di film, seperti pemain film, genre, dan mood filmnya.

Diluar dari itu, poster film tidak selalu berfungsi komersial. Bisa jadi poster film menjadi sebuah karya seni, yang memenuhi fungsi-fungsi estetika yang lainnya. Seniman dan sutradara Gatot Prakosa (2011) sempat mencatat fungsi non komersial poster film, atas usul Asrul Sani (penulis sekaligus sutradara), poster film perlu mendapat peranan yang lebih luas dan apresiasi, maka atas usul itu akhirnya FFI menghadirkan piala S. Toetoer sebagai hadiah tertinggi desain poster film Indonesia. 

Poster-poster Thy Atelier, menghadirkan tafsir baru lewat pertemuan film, manga, komik, untuk membangun logika estetikanya sendiri, melampaui fungsi promosi. Pameran ini menjadi pertemuan dengan buku B-List dalam format sketsa, mengajak publik menengok proses awal “diskusi antar kreator”, mulai dari gagasan, percobaan visual hingga kecakapan teknis Thy Atelier sejak tahap paling dini. 

Thy Atelier adalah Grup yang membuat illustrasi dari gaya komik Amerika dan Manga Jepang pada era 50an-90 an. Thy Atelier berdiri sejak 2024, yang memiliki misi untuk membuat poster alternatif untuk film sebagai bentuk apresiasi dan estetika yang dapat membuat para penggemar kembali atau ingin menonton film yang telah direspon dalam bentuk poster.

Dalam Pameran Sketch Exhibition by Thy Atelier, karya yang di Pamerkan diantaranya ialah Tebusan Dosa (2004), sutradara Yosep Anggi Noen, Final Draft (2024), Sutradara Erlangga Radhikza, Suintrah (2024), Sutradara Ayesha Alma Almera, Perayaan Mati Rasa (2025), Sutradara Umay Shahab, Pengepungan di Bukit Duri (2025), Sutradara Joko Anwar, Janji Joni (2025), Sutradara Joko Anwar. Dopamine (2025, Sutradara Teddy Soeriaatmadja, Little Rebels Cinema Club, Sutradara Khozy Rizal. 

Pameran ini digelar bersamaan dengan pembukaan JAFF (Jogja Asian Netpac-Film Festival), pada 29 November-19 Desember 2025). Dapat dikunjungi di area ruang pamer Bolo Space, Kotabaru, Yogyakarta. 

Tentang B-List: Alternative Poster For Indonesian Movies

Sinema Indonesia memiliki kekayaan visual yang tak terbatas namun, seringkali poster-poster resminya tak mampu menangkap esensi sejati dari karya-karya tersebut, buku B-List: Alternative Poster For Indonesian Movies, menghadirkan interpretasi alternative yang lebih berani dan artistik untuk film-film yang mungkin terlupakan namun memiliki nilai estetis tinggi, dan patut diapresiasi kembali.

Proyek buku B-List: Alternative Poster For Indonesian Movies, lahir dari kecintaan terhadap perfilman Indonesia dan keinginan untuk memberikan perspektif baru dalam melihat karya-karya sinematik yang telah ada. Poster bukan sekadar alat promosi, tetapi juga medium artistik yang dapat menceritakan ulang narasi film dengan bahasa visual yang unik dan personal. 

Menurut Thy Atelier, koleksi poster alternativ ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap para pembuat film yang telah berani mengeksplorasi tema-tema beragam dengan pendekatan karya yang unik. Dari film-film indie hingga produksi mainstream, setiap karya memiliki kontribusi penting dalam membentuk identitas perfilman nasional. Melalui interpretasi visual yang baru, Thy Atelier berharap dapat membangkitkan kembali minat generasi muda terhadap film film Indonesia yang mungkin belum mereka kenal. 

Internet yang semakin meluas, membuat poster film dan perangkat promosi menjadi garda terdepan untuk meraup engagement yang tinggi. Poster film lebih berpeluang untuk dinilai, dikonsumsi dan diedarkan terlepas dari film itu sendiri. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar bagi seniman dan pelaku komunikasi visual. 

Kini, poster film juga berkembang sebagai fan art, atau karya yang lahir dari apresiasi penggemar seturut dengan perkembangan budaya populer. Termasuk, poster-poster film karya Thy Atelier, sebagian karya disini memang pesanan dan bagian dari promosi film, tetapi sebagian ialah karya non commissioned dan merupakan apresiasi terhadap, karya utama, seperti Janji Joni dan Pengepungan di Bukit Duri. Henry Lumba, memang pengagum Joko Anwar, film favoritnya ialah Janji Joni.

Karya B-List Thy Atelier menjadi catatan yang cukup penting, untuk diskusi diantara para kreator. Hal ini tidak hanya menempatkan poster film sebagai media promosi industri. Hadirnya buku ini dapat menjadi sumbangan penting untuk menempatkan poster film dalam perbincangan utama, yang perlu terus diperbincangkan. Dalam ukuran estetika karya poster, dimungkinkan dapat menjadi pertimbangan khusus untuk apresiasi terhadap seni yang memiliki fungsional tersendiri.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.