Kereta Api Babaranjang adalah kereta api terpanjang di Indonesia. Bukan penumpang atau barang logistik biasa, kereta api ini justru mengangkut batu bara. Namanya sendiri merupakan akronim dari kereta api batu bara rangkaian panjang.
Kereta Api Babaranjang menjadi kereta api terpanjang di Indonesia karena mampu menarik sampai 60 gerbong dalam sekali perjalanan. Saking panjangnya, diperlukan dua sampai tiga lokomotif untuk menggerakkannya.
Kereta super panjang dengan angkutan batu bara ini tidak akan ditemukan di daerah di luar Pulau Sumatra, karena memang diperuntukkan untuk mengangkut batu bara dari tambangnya di daerah Tanjung Enim, Sumatra Selatan menuju Pelabuhan Tarahan di Lampung.
Meskipun demikian, sebenarnya ada kereta api batu bara rangkaian pendek (Babarandek) yang beroperasi di Jawa, dengan relasi Cigading-Nambo. di Namun, Babarandek tidak beroperasi sejak beberapa waktu belakangan.
Kereta sejenis ini sebenarnya pernah dioperasikan di zaman kolonial, sekitar tahun 1920-an. Saat itu, fungsi utamanya adalah untuk mengangkut gula pasir. Konon, jumlah total gerbongnya adalah 98 buah dan ditarik oleh lokomotif uap NIS 81 dan dioperasikan di wilayah Vorstenlanden—kini menjadi area sekitar Yogyakarta-Solo.
Kereta Babaranjang yang diperasikan sejak 1986 ini merupakan bentuk kerja sama antara sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan sub-holding MIND ID, PT Bukit Asam Tbk yang mengelola pertambangan batu bara di wilayah Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur.
Satu gerbong kereta Babaranjang bisa menampung sekitar 50-70 ton. Artinya, jika total gerbongnya adalah 60, dalam sekali perjalanan, jumlah batu bara yang dibawa di bisa mencapai 4.200 ton. Fantastis, bukan?
Kenapa Gerbong KA Babaranjang Sangat Panjang?
Mungkin ada yang bertanya-tanya, mengapa Kereta Api Babaranjang sangat panjang? Perkiraan panjang total kereta ini dari lokomotif terdepan hingga gerbong angkut paling belakangnya bisa mencapai kurang lebih 800 meter.
Alasan mengapa KA Babaranjang terus beroperasi dengan jumlah rangkaian yang amat panjang adalah karena lebih efisien, termasuk dalam biaya dan waktu. Pengiriman dengan kereta api jauh lebih hemat biaya dibandingkan menggunakan truk.
Menyadur dari PT Kereta Api Logistik di bawah naungan PT KAI (Persero), satu truk diperkirakkan hanya bisa mengangkut sekitar 22 ton. Jauh jika dibandingkan muatan minimal dalam satu gerbong datar di kereta.
Bayangkan jika setiap harinya ada ratusan truk yang mengangkut batu bara. Selain menambah kemacetan di jalan, potensi rusaknya jalan juga akan semakin besar karena muatannya sangat berat.
Belum lagi jalan lintas Sumatra yang belum semuanya “mulus”, menjadikan opsi mengangkut batu bara menggunakan kereta api adalah pilihan terbaik. Ditambah, risiko mengangkut batu bara dengan kereta juga lebih sedikit daripada truk.
Selain itu, mengutip dari akun Instagram media railfans, @cintakeretaapiindonesia, jalur kereta api yang dilalui Babaranjang cenderung lurus dan landai, sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai jalur rangkaian kereta api yang panjang dengan aman.
Lebih lanjut, melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, lintasan rel sepanjang jalur Babaranjang juga meenggunakan jenis yang terbaik. Bahkan, dikatakan bahwa rel tersebut lebih moncer dibandingkan rel-rel yang ada di sepanjang Pulau Jawa.
Peran Penting Kereta Api Babaranjang
Seluruh muatan yang diangkut Kereta Api Babaranjang akan mengalami proses bongkar muat di Pelabuhan Tarahan. Kemudian, seluruh batu bara mentah itu akan diletakkan di Rotary Car Dumper (RCD).
Setelahnya, batu bara akan menuju Stockpile atau tempat penampungan sementara. Dari sinilah nantinya seluruh batu bara akan dikirim untuk menyuplai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya. Tak hanya itu, ada juga yang dikirimkan ke luar negeri untuk diekspor.
PLTU Suralaya diklaim menjadi PLTU terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 6.000 MW. Pembangkit ini bertanggung jawab untuk menyuplai lebih dari 20 persen pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali.
PT KAI Logistik mencatatkan jika sektor batu bara yang ditopang oleh Kereta Api Babaranjang ini merupakan tulang punggung perusahaan. Tiap tahunnya, batu bara berkontribusi besar untuk memberikan laba bersih operasional perusahaan.
Lebih lanjut, melalui Forum Pembangunan Palembang dan Sumsel di Instragram, @palembang.sumsel.ssci, dikatakan bahwa saking besarnya laba yang diraup PT KAI (Persero) dari angkutan batu bara asal Sumatra Selatan ini, total pendapatannya bisa menutup biaya operasional seluruh kereta api penumpang di Pulau Jawa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News