respati ardi sebut slow living di solo bisa digapai lewat rumah siap kerja ini katanya - News | Good News From Indonesia 2025

Respati Ardi Sebut Slow Living di Solo Bisa Digapai Lewat Rumah Siap Kerja, Ini Katanya

Respati Ardi Sebut Slow Living di Solo Bisa Digapai Lewat Rumah Siap Kerja, Ini Katanya
images info

Respati Ardi Sebut Slow Living di Solo Bisa Digapai Lewat Rumah Siap Kerja, Ini Katanya


Respati Ardi adalah Wali Kota Solo periode 2025-2030. Di masa kepemimpinannya, ia berusaha memadukan inovasi digital agar kota Solo yang kuat dalam segi budaya dan tradisi menjadi lebih dinamis serta modern mengikuti perkembangan zaman.

Salah satu langkah yang Respati ambil ialah memanfaatkan media sosial. Hal ini dilakukannya sebagai upaya Pemerintah Kota Solo menjaring suara aspirasi dari warga di kota yang dikenal slow living ini.

Manfaatkan Medsos

“Di Pemkot Solo kita sudah punya ULAS, Lapor Mas Wali, semua dinas saya minta untuk buat sosial media dan melihat komentar-komentarnya, melihat apa aspirasinya,” ucap Respati kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Respati menegaskan Pemkot Solo tidak ingin menjadikan media soial tidak ingin sebagai alat untuk memperlihatkan baik-baiknya saja. Ia ingin fungsinya lebih diarahkan ke tujuan agar warga kota lebih senang dengan kinerja pemerintah.

“Jadi langsung ke substansi. Juga ada pembatasan di sosial media pemerintah, jangan pasang foto saya dan wakil. Masyarakat enggak butuh lihat kegiatan saya, tapi butuh Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil ada program apa? Dinas Tenaga Kerja ada program apa? Jadi masyarakat tahu dia pembayar pajak. Dia pemilih dengan nyoblos melalui pemilu,” ungkap sosok lulusan Universitas Sebelas Maret dan Universitas Gadjah Mada itu.

Solo Slow Living

Tim Jurnalisme Data Harian Kompas menyebut sejumlah kota slowliving di Indonesia pada akhir 2024 lalu. Dari banyak kota, Solo masuk dalam daftar yang mereka susun.

Respati sendiri sepakat adanya predikat tersebut. Menurutnya citra sebagai kota slow living dipengaruhi karakteristik orang Solo yang tidak terburu-buru, tidak tergesa-gesa dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena di sini tidak untuk orang yang terburu-buru, yang nafsuan, dan lain-lain. Di sini kita diajarkan untuk sak madyone (secukupnya),” ucap Respati.

Namun, Respati menegaskan Pemkot Solo tidak slow dalam bekerja. Program dari pemerintah akan dijalankan dengan cepat dan bertahap demi warga kota supaya hidup lebih nyaman terutama di masa pensiun.

“Sebenarnya slow living ini salah satu lifestyle yang diidam-idamkan. Tapi program saya buat menuju slow living. Rumah Siap Kerja untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Itu kategorinya adalah dia satu rumah penghasilan Rp1,5 juta. Dengan dia bekerja di luar negeri, ke Jepang, Jakarta, di manapun, dia punya fixed income dan bisa saving selama 5-10 tahun. Nantinya kembali ke Solo untuk hidup istirahat slow living di Solo. Slow Living tujuan impian semua orang, tapi untuk mendapatkannya harus Rumah Siap Kerja,” jelas Respati.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.