Dunia usaha dan stabilitas ekonomi kini telah mengalami revolusi. Pasalnya, tepat pada tanggal 15 Desember 2025 kemarin, Pemerintah Indonesia dan Jepang resmi memperluas cakupan kerjasama transaksi menggunakan mata uang lokal atau yang dikenal sebagai Local Currency Transaction (LCT).
Langkah besar ini diperkuat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Menteri Keuangan Jepang, Satsuki Katayama, dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Dengan kesepakatan ini, hampir seluruh transaksi bilateral mulai dari perdagangan barang, jasa, hingga investasi kini bisa langsung diselesaikan menggunakan Rupiah dan Yen, dan tidak lagi menggunakan Dolar AS.
Apa Itu Mata Uang Lokal?
Mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) adalah suatu sistem pembayaran di mana pelaku usaha di dua negara (bilateral) sepakat untuk membayar dan menerima dana menggunakan mata uang mereka sendiri, dan bukan menggunakan mata uang dari pihak ketiga (seperti Dollar AS).
Sebagai contoh, apabila terdapat eksportir batik dari Solo ingin menjual barang ke Tokyo, mereka diharuskan menukar mata uang Rupiah ke Dollar terlebih dahulu, kemudian pembeli dari Jepang juga harus menukar Yen ke Dollar untuk membayar. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tapi juga biaya konversi yang mahal. Namun, dengan adanya LCT proses tersebut menjadi ringkas karena Rupiah langsung bertemu dengan Yen.
Karakteristik Mata Uang Lokal
Mata Uang lokal memiliki karakteristik yang lebih simpel,contohnya seperti:
- Sistem Bilateral Langsung: Transaksi dilakukan langsung antara dua mata uang negara yang bekerja sama (misalnya Rupiah/IDR dengan Yen/JPY) tanpa perlu dikonversi ke mata uang ketiga seperti Dolar AS.
- Melibatkan Bank ACCD: Transaksi hanya bisa dilakukan melalui bank-bank yang telah ditunjuk secara resmi oleh bank sentral kedua negara, yang disebut Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
- Transaksi yang Lebih Luas: Tidak hanya untuk ekspor-impor barang, LCT kini mencakup investasi langsung, jasa, remitansi (pengiriman uang), hingga transaksi ritel melalui QRIS antarnegara.
- Peraturan yang Lebih Mudah: Pemerintah biasanya memberikan kemudahan administratif, seperti ambang batas (threshold) nilai transaksi yang lebih longgar untuk kewajiban dokumen pendukung (underlying document).
Keunggulan Penggunaan Mata Uang Lokal
Pemerintah Indonesia dan Jepang menggunakan mata uang lokal dikarenakan mata uang ini memiliki banyak sekali keunggulan seperti sangat praktis, dan berbagai alasan lain:
- Mengurangi biaya konversi, Dalam sistem lama, pengusaha harus menukar Rupiah ke Dollar, kemudian Dollar ke Yen. Setiap penukaran terdapat selisih kurs dan biaya administrasi. Dengan Mata Uang Lokal, konversi hanya dilakukan sekali saja, sehingga biaya transaksi menjadi jauh lebih murah.
- Mengurangi risiko kenaikan kurs, Nilai Dollar AS tentunya dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi di Amerika Serikat. Dengan menggunakan mata uang lokal, pengusaha lokal dapat terhindar dari lonjakan harga yang tiba-tiba akibat Dollar yang tidak stabil, sehingga perencanaan bisnis menjadi lebih efisien.
- Transaksi relatif lebih cepat, Karena prosesnya bersifat langsung yakni dari Rupiah ke Yen, maka waktu penyelesaian transaksi menjadi lebih cepat dibandingkan melalui koresponden bank di Amerika Serikat.
- Cadangan devisa lebih stabil, Bagi negara, penggunaan Mata Uang Lokal dapat mengurangi tekanan permintaan terhadap Dollar AS. Hal ini membantu Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah untuk keperluan lain yang dirasa lebih mendesak.
Demikianlah Informasi seputar penggunaan Mata Uang Lokal untuk transaksi bilateral Indonesia-Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Kawan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


