planetarium jakarta gagasan soekarno kembali dibuka setelah 13 tahun vakum - News | Good News From Indonesia 2025

Planetarium Jakarta: Gagasan Soekarno Kembali Dibuka Setelah 13 Tahun Vakum

Planetarium Jakarta: Gagasan Soekarno Kembali Dibuka Setelah 13 Tahun Vakum
images info

Planetarium Jakarta: Gagasan Soekarno Kembali Dibuka Setelah 13 Tahun Vakum


“Setelah lebih dari 13 tahun, sejak tahun 2012, Planetarium yang digagas oleh Bang Ali Sadikin, alhamdulillah hari ini bisa dihidupkan kembali,” ujar Pramono

Setelah lebih dari satu dekade tidak beroperasi, Planetarium Jakarta akhirnya kembali dibuka untuk publik. Lokasinya berada di Cikini, Jakarta Pusat. Tepatnya di dalam kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM).

Dibukanya Planetarium Jakarta merupakan upaya pemerintah untuk kembali menghidupkan tradisi belajar astronomi secara asyik dan mengesankan.

baca juga

Sebenarnya, apa itu Planetarium?

Planetarium adalah ruang teater berbentuk kubah yang digunakan untuk menampilkan simulasi langit. Proyeksi yang ditampilkan berdasarkan data astronomi. Dari situ, pengunjung dapat memahami pergerakan planet, posisi bintang, hingga fenomena seperti gerhana.

Selain planetarium, Planetarium Jakarta juga memiliki observatorium. Observatorium adalah fasilitas yang digunakan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap benda langit menggunakan teleskop. 

Nah, keberadaan planetarium dan observatorium menjadikan Planetarium Jakarta tidak hanya sebagai tempat menonton, tetapi juga ruang belajar berbasis pengalaman yang menyenangkan.

baca juga

Pembangunan Planetarium Berawal dari Gagasan Besar pada Era Awal Republik

Sejarah Planetarium Jakarta bermula pada 1964. Pemerintah Republik Indonesia mulai membangun Planetarium dan Observatorium Jakarta atas gagasan Presiden Soekarno. Saat itu, Presiden pertama RI berniat untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia agar dapat mengenal benda-benda langit dan berbagai fenomena alam semesta.

Pembangunan Planetarium Jakarta ini tidak hanya mengandalkan anggaran negara. Dukungan pendanaan juga datang dari Gabungan Koperasi Batik Indonesia. Gedung beserta perangkat planetarium pun rampung pada 1968.

Peresmiannya dilakukan pada 10 November 1968 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin. Peresmian tersebut berlangsung bersamaan dengan dibukanya Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. Peresmian keduanya menandai lahirnya kawasan seni dan edukasi paling penting di ibu kota.

baca juga

Meski telah diresmikan pada 1968, pertunjukan Planetarium baru dibuka untuk masyarakat umum pada 1 Maret 1969. Saat itu, Planetarium Jakarta menggunakan proyektor Universal buatan Carl Zeiss dari Jerman. Perangkat ini berfungsi memproyeksikan bintang, planet, dan rasi bintang ke kubah teater sehingga pengunjung seolah melihat langit malam sungguhan.

Oleh karena itu, tanggal 1 Maret kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Planetarium Jakarta. Sejak saat itu, planetarium menjadi rujukan pembelajaran astronomi bagi pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

baca juga

Planetarium Jakarta Vakum Sejak 2012, Kenapa?

Meski memiliki sejarah panjang, Planetarium Jakarta sempat berhenti beroperasi sejak 2012. Penutupan ini disebabkan oleh berbagai kendala. Salah satu faktor utama adalah masalah teknis, termasuk kerusakan pada perangkat utama seperti starball.

Starball adalah bagian inti planetarium. Bentuknya menyerupai bola besar yang berisi sistem proyektor bintang. Kerusakan perangkat ini mengakibatkan pertunjukan planetarium tidak bisa berjalan optimal.

Baru saat 2019, Planetarium Jakarta masuk dalam program renovasi dan revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki. Program ini bertujuan menata ulang kawasan budaya dan edukasi agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.

baca juga

Dalam proses revitalisasi, Planetarium diarahkan untuk bertransformasi menjadi observatorium luar angkasa yang lebih modern. Seluruh fasilitas diperbarui secara menyeluruh. Ruang teater, sebagai daya tarik utama, dilengkapi teknologi visualisasi terbaru dan kursi yang lebih nyaman.

Pengunjung dapat menikmati simulasi tata surya, visualisasi benda langit, serta berbagai materi astronomi yang disajikan secara modern. Salah satu pembaruannya adalah kehadiran AI Virtual Host.

AI Virtual Host adalah pemandu digital berbasis kecerdasan buatan. Teknologi ini dirancang untuk menyampaikan informasi astronomi sekaligus sejarah Planetarium Jakarta secara interaktif. Kehadirannya membantu pengunjung memahami materi dengan bahasa yang lebih mudah dan komunikatif.

baca juga

Dibuka Kembali dan Akses Gratis untuk Pelajar

Setelah lebih dari satu dekade vakum, Planetarium Jakarta resmi dibuka kembali. Peresmian dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Selasa, 23 Desember 2025. Masyarakat umum sudah dapat mengakses fasilitas Planetarium Jakarta mulai Kamis, 25 Desember 2025.

“Setelah lebih dari 13 tahun, sejak tahun 2012, Planetarium yang digagas oleh Bang Ali Sadikin, alhamdulillah hari ini bisa dihidupkan kembali,” ujar Pramono, dikutip dari Antara, Jumat (26/12/2025).

Sebagai bagian dari pembukaan kembali, Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan akses gratis selama tiga bulan khusus untuk pelajar. Kebijakan ini bertepatan dengan masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan Planetarium sebagai ruang belajar yang inklusif dan mudah diakses.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.