Eco enzyme merupakan hasil fermentasi sampah organik seperti ampas kulit buah dan sayuran, gula (gula merah atau gula tebu), dan air. Setelah fermentasi, warnanya akan berubah menjadi cokelat tua dan memiliki aroma asam manis yang kuat. Sebanyak 54% komposisinya berasal dari sampah organik.
Pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, Rosukon Poompanvong, pertama kali memperkenalkan fermentasi ini. Ia menggagas proyek ini untuk mengolah enzim dari sampah organik menjadi pembersih yang multifungsi.
BACA JUGA: 3 Resolusi untuk Lebih Ramah Lingkungan di 2024
Sobat Greeners bisa memanfaatkan limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran menjadi eco enzyme. Limbah tersebut juga perlu kamu campur gula (gula cokelat, gula merah, atau gula tebu) dan air.
Zero Waste Indonesia melansir bahwa eco enzyme bisa menjadi cairan multiguna. Fermentasi ini bisa kamu aplikasikan dalam rumah tangga, pertanian, dan peternakan. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, obat, dan pupuk alami. Yuk, simak cara membuateco enzym dengan mudah di bawah ini!
Baca Selengkapnya