Ilustrasi Green Jobs, Source: freepik.com
Di tengah krisis iklim dan urgensi untuk mencapai Net Zero Emission, dunia sedang menyaksikan pergeseran monumental dalam lanskap energi. Pergeseran ini, dari bahan bakar fosil ke Energi Baru dan Terbarukan (EBT), tidak hanya mengubah cara kita menghasilkan daya, tetapi juga menciptakan jutaan peluang kerja baru yang dikenal sebagai “Green Jobs”. Bagi generasi muda dan profesional yang ingin beralih karier, sektor EBT adalah ladang emas yang menawarkan stabilitas, penghasilan yang layak, dan yang terpenting, kesempatan untuk menjadi bagian dari solusi global.
Secara sederhana, Green Jobs didefinisikan oleh ILO (Organisasi Buruh Internasional) sebagai pekerjaan yang berkontribusi signifikan pada pelestarian atau pemulihan kualitas lingkungan. Di sektor energi, ini berarti pekerjaan yang secara langsung terlibat dalam peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, pengembangan dan pemasangan teknologi energi terbarukan, dan pencegahan limbah serta polusi.
Lapangan kerja hijau ini bersifat lintas sektoral. Mulai dari pabrik yang memproduksi komponen panel surya, insinyur yang merancang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, hingga konsultan yang membantu perusahaan mengukur dan mengurangi jejak karbon mereka—semua termasuk dalam kategori Green Jobs. Pertumbuhan sektor ini di Indonesia diproyeksikan akan membuka jutaan lapangan kerja baru, sejalan dengan ambisi transisi energi nasional.
Ilustrasi Green Jobs, Source: freepik.com
Baca Selengkapnya