Jakarta, 27 Oktober 2025– Dalam upaya mengakselerasi transisi energi dan memenuhi komitmen iklim global, zonaebt.com, sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk mendorong transisi energi yang adil dan berkelanjutan, secara resmi merilis “Handbook Panduan Lengkap Renewable Energy Certificate (REC) untuk Profesional dan Korporasi Energi”. E-book ini hadir sebagai panduan komprehensif pertama di Indonesia untuk menjembatani kesenjangan informasi, membantu para profesional dan perusahaan memahami serta mengoptimalkan instrumen krusial dalam ekonomi hijau ini.
REC adalah instrumen krusial dalam ekonomi hijau global. Seiring dengan komitmen dunia untuk mencapai target net-zero emissions, sertifikat energi terbarukan menjadi alat vital bagi perusahaan untuk membuktikan penggunaan energi bersih dan berkontribusi pada keberlanjutan. Memahami cara kerja dan manfaat REC adalah langkah strategis untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang menuntut transparansi lingkungan.
Bagi perusahaan atau organisasi yang menggunakannya, pembelian REC adalah salah satu cara paling efisien untuk memenuhi target pengurangan emisi Scope 2. Selain itu, pembelian dan penggunaan REC adalah salah satu metrik dalam kerangka ESG (Environmental, Social, and Governance) di kategori E (Environmental), menjadikannya bukti nyata komitmen lingkungan yang penting bagi investor. REC juga diakui secara luas dalam GHG Protocol, standar internasional untuk mengukur emisi gas rumah kaca, yang memungkinkan pelaporan nol emisi dari konsumsi listrik.
Pasar REC Indonesia saat ini didominasi oleh dua platform utama: REC PLN yang menggunakan standar TIGRS dan fokus pada pasar domestik dengan harga tetap, serta platform marketplace seperti zonaebt yang menggunakan standar I-REC. Standar I-REC yang digunakan zonaebt diakui secara luas di tingkat internasional, memastikan kredibilitas penuh bagi pembeli global dan memfasilitasi perdagangan REC di pasar internasional.
Panduan ini juga menyoroti regulasi terkait lintas sektor, khususnya pencegahan penghitungan ganda (double counting) antara pasar REC dan mekanisme carbon offset, serta perlunya pengawasan ketat untuk memastikan integritas pasar. Pemerintah sendiri sedang menyusun Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT) yang diusulkan untuk mencakup ketentuan Renewable Energy Portfolio Standard (RPS).
Baca Selengkapnya
