Komitmen Purbalingga pada Regenerasi Seniman Wayang
Sejak pertama kali digelar, Tangine Seni Budaya telah melibatkan sedikitnya 30 sanggar seni dari berbagai wilayah di Purbalingga. Edisi kali ini terasa semakin spesial karena momentum perayaan Hari Wayang Dunia turut memberikan semangat baru bagi para seniman muda.
Selain para dalang, delapan sinden muda dari Purbalingga juga turut memeriahkan jalannya pementasan, menandai regenerasi yang berjalan sehat di dunia pedalangan lokal.
“Regenerasi seniman wayang kulit berjalan baik dan harus terus didukung agar seni tradisi tetap hidup dan berkembang,” tegas Suroto.
Seni Tradisi Bergerak Bersama Pembangunan Daerah
Tidak hanya menampilkan kesenian khas Jawa, Pemerintah Kabupaten Purbalingga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyosialisasikan program unggulan daerah:
Alus Dalane
Kepenak Ngodene
Kedua program tersebut telah mulai diwujudkan, salah satunya melalui pelaksanaan bursa kerja selama dua hari yang digelar berbarengan dengan peluncuran aplikasi ketenagakerjaan Kepenak Ngodene.
“Semoga ini menjadi jalan mewujudkan cita-cita Bupati Fahmi dan Wakil Bupati Dimas: alus dalane, kepenak ngodene. Tentu membutuhkan dukungan semua pihak dan masyarakat Purbalingga,” pungkas Suroto.
Acara diakhiri dengan sambutan hangat masyarakat dan pecinta seni wayang, menjadi bukti bahwa warisan budaya bukan hanya dijaga, tetapi juga terus tumbuh bersama generasi masa depan Purbalingga.