Namanya Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Sepintas, arsitektur masjid ini mengingatkan kita dengan unsur tradisional melayu, tapi dengan sentuhan modern. Suasana yang tenang dan asri di lingkungan masjid membuat Masjid Raya Mujahidin jadi destinasi wisata religi yang tak boleh dilewatkan di Kalimantan Barat.
Menghabiskan waktu di Masjid Raya Mujahidin Pontianak memang menyenangkan. Mata kita akan dimanjakan dengan keindahan tiang penyangga khas Kalimantan Barat, kubah cantik berbentuk bundar yang menyerupai payung, serta interior masjid yang megah.
Di balik kemegahannya, Masjid Raya Mujahidin Pontianak juga menyimpan hal-hal menarik yang sarat akan makna.
Pembangunan Masjid Dilakukan Secara Bertahap
Pertama, tentang perjalanan panjang Masjid Raya Mujahidin Pontianak hingga bisa menjadi salah satu masjid terbesar di Kalimantan Barat.
Tahukah Kawan GNFI? Masjid Raya Mujahidin Pontianak memiliki sejarah pembangunan yang panjang dan berliku. Masjid yang usianya setengah abad ini pertama kali dibangun pada tahun 1974. Empat tahun kemudian, masjid Raya Mujahidin Pontianak diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Namun, saat itu masjid Raya Mujahidin Pontianak belum semegah saat ini. Masjid Raya Mujahidin Pontianak baru direnovasi total pada tahun 2011 hingga 2015. Kemudian, di tanggal 20 Januari 2015, Masjid Raya Mujahidin Pontianak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pembangunan Masjid yang dilakukan secara bertahap ini seolah sedang mengajarkan kita tentang makna sabar. Bahwa, untuk bisa memperoleh hasil yang diinginkan, butuh perjuangan. Perjuangan juga seringkali harus ditempuh dalam waktu yang tidak singkat.
Seperti kata pepatah, usaha tidak akan menghianati hasil. Masjid Raya Mujahidin pun kini menjelma sebagai salah satu masjid terbesar di Kalimantan Barat.
Bukan Hanya untuk Sarana Ibadah
Kedua, tentang peran Masjid Raya Mujahidin Pontianak di masyarakat. Meski menyandang sebagai salah satu masjid terbesar di Kalimantan Barat, Masjid Raya Mujahidin tak lantas memposisikan diri hanya sebagai simbol keagamaan. Namun, Masjid Raya Mujahidin juga peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Salah satu wujud kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan di Masjid Raya Mujahidin adalah adanya Program Mujahidin Peduli. Dengan tagline ‘Dari masjid untuk umat’, Program Mujahidin Peduli memiliki berbagai macam kegiatan sosial di bidang pendidikan, sosial, kesehatan maupun ekonomi.
Bentuk kegiatan sosial tersebut meliputi bantuan untuk anak yatim dan dhuafa, santunan sembako untuk dhuafa dan pedagang kecil, ambulan gratis untuk fakir msikin, bantuan untuk guru ngaji, dan lainnya. Dana yang digunakan untuk melakukan kegiatan sosial tersebut diperoleh dari sumbangan jamaah masjid.
Adanya kegiatan sosial tersebut menyadarkan kita bahwa beribadah tidak hanya tentang menghamba kepada Sang Pencipta, tapi juga harus peduli kepada sesama.
Berkembang Mengikuti Jaman
Cerita menarik selanjutnya tentang Masjid Raya Mujahidin Pontianak adalah bagaimana masjid yang mempu menampung hingga 9000 jamaah ini dapat berkembang mengikuti jaman. Di era yang serba digital ini, Masjid Raya Mujahidin melakukan beberapa penyesuaian. Salah satunya yaitu dengan mengaktifkan website sebagai media komunikasi dan informasi.
Lewat laman mujahidinpontianak.com, kita akan memperoleh banyak informasi, seperti jadwal kajian rutin, kajian ba’da maghrib, tausiyah dzuhur, termasuk laporan kas masjid. Menariknya, di laman ini juga disediakan materi khutbah jum’at yang disampaikan oleh khatib saat sholat jum’at.
Tak banyak masjid yang memiliki website sebagai media komunikasi dan informasi. Padahal, website bisa memberikan informasi yang lebih mendalam daripada media sosial lainnya.
Jika ditelusuri lebih dalam, langkah Masjid Raya Mujahidin Pontianak yang memberdayakan website sebagai sarana informasi dan komunikasi ini sejatinya bukan hanya sekadar upaya untuk mengikuti perkembangan jaman. Namun, hal tersebut juga memiliki makna yang mendalam, yaitu, pentingnya keterbukaan informasi untuk menjaga kepercayaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News