Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan pergerakan masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan mencapai 119,50 juta orang, setara 42,01% dari total penduduk. Angka ini meningkat signifikan, yaitu 26,22%, atau sekitar 24,83 juta orang, dibandingkan realisasi Nataru tahun lalu yang mencapai 94,67 juta.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan peningkatan minat perjalanan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, termasuk waktu libur panjang yang berbarengan dengan libur sekolah, perbaikan infrastruktur transportasi, tingginya minat berwisata, serta aspek ekonomi dan budaya.
“Dari angka tersebut, ada sekitar 21,28% atau 60,53 juta itu melakukan perjalanan untuk dua acara, Natal dan Tahun Baru,” ujar Dudy dalam Media Briefing, Jumat (5/12/2025).
Puncak Arus dan Pilihan Moda Transportasi:
Puncak Arus: Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20 Desember dan puncak kedua pada 24 Desember. Sementara arus balik diprediksi pada tanggal 1 dan 4 Januari 2026.
Moda Primadona: Mobil pribadi menjadi moda transportasi terbanyak pilihan masyarakat (42,78% atau 51,12 juta orang). Kemudian diikuti sepeda motor (18,41% atau 22,00 juta orang) dan bus (8,17% atau 9,76 juta orang).
Dudy Purwagandhi menyebut mobil pribadi masih menjadi primadona di wilayah Jawa karena memudahkan mobilitas masyarakat saat berada di kota tujuan, terutama untuk bepergian ke tempat wisata.
Sementara itu, volume lalu lintas diperkirakan mencatat 2,9 juta kendaraan keluar dari Jakarta, mayoritas bergerak ke arah Cikampek (1,3 juta kendaraan).
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
