David Akbar Putra Pratama, mahasiswa Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Juara 1 dalam kategori Male Single Weapons pada WOMAU International Martial Art Contest (IMAC) 2025 di Korea Selatan.
David mengaku perjalanannya menuju juara dunia tidak mudah. Ia telah menantikan kesempatan ini sejak 2019, namun tertunda akibat pandemi.
“Pada tahun 2022 sebenarnya ada seleksi lagi, tapi saya tidak ikut. Baru di tahun ini saya kembali berkesempatan dan berhasil lolos,” tuturnya, dikutip dari Antara.
Untuk persiapan kompetisi, ia menjalani latihan intensif selama enam bulan dengan membagi fokus antara kuliah dan pekerjaan.
Kompetisi WOMAU mempertunjukkan bela diri tradisional dari berbagai negara. David menjelaskan, “Di WOMAU itu lebih ke pertunjukan bela diri tradisional dunia. Kalau Indonesia menampilkan pencak silat, Malaysia juga silat, Jepang dengan karate, dan Korea ada taekwondo.”
Kategori Single Weapons yang diikutinya menuntut penguasaan teknik dan estetika gerak yang tinggi.
Tak hanya David, dua mahasiswa Untag Surabaya lainnya juga mencatatkan prestasi. Muhammad Rusyibihan Baqli meraih Juara 1 Single Bare Hand Male, sementara Hadi Firma Zyah memperoleh dua gelar juara ketiga.
David yang baru pertama kali berlaga di kancah internasional ini berbagi kunci sukses, “Potensi itu perlu digali. Kalau punya satu keahlian, fokuslah di situ dan konsisten.”
Prestasi ini membuktikan dedikasi dan konsistensi mampu membawa mahasiswa Indonesia bersaing di tingkat global.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
