Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 akan mencapai kisaran 5,0 persen hingga 6,0 persen.
Proyeksi optimis ini berlanjut hingga tahun 2027, di mana pertumbuhan diharapkan tembus antara 5,1 persen sampai 6,0 persen. Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyampaikan bahwa perkembangan ekonomi nasional saat ini menunjukkan daya tahan yang baik terhadap gejolak global.
Perry Warjiyo melihat stabilitas perekonomian Indonesia relatif terjaga, dengan kondisi pertumbuhan yang relatif tinggi. Ia menambahkan bahwa sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
"Penguatan sinergi antar para pemangku kepentingan menjadi kata kunci untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi nasional menjadi lebih bagus pada tahun 2026 dan 2027,” tegas Perry Warjiyo.
BI akan terus mengarahkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas sambil memanfaatkan ruang dorong pertumbuhan. Perry menjelaskan bahwa perbaikan kondisi ekonomi 2026 dan 2027 akan didorong oleh peningkatan tajam pada konsumsi dan investasi.
Faktor lain adalah kinerja ekspor yang membaik di tengah perlambatan ekonomi internasional, khususnya dari Tiongkok, Rusia, dan AS. Bank Indonesia juga memperkirakan inflasi ke depan masih dalam sasaran target 3 persen plus minus 1 persen hingga 2031.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
