Geopark Kaldera Toba akhirnya menerima “kartu hijau” atau status keanggotaan penuh dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG).
Keputusan penting ini diumumkan pada Sidang Komite Eksekutif ke-209 Konferensi Jaringan Global Geopark (GGN) UNESCO yang berlangsung pada 5-12 September 2025 di Kutralkura, La Araucania, Chile.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, menyatakan, “Status ini ditetapkan pada sidang komite eksekutif ke-209 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania, Chile, Sabtu (6/9).”
Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak, termasuk tujuh pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba dan pemerintah pusat.
Status kartu hijau ini sangat berarti setelah sebelumnya Geopark Kaldera Toba mendapatkan “kartu kuning” atau peringatan dari UNESCO pada September 2023.
Azizul berharap, “Kami berharap capaian ini menjadi batu loncatan untuk melakukan kolaborasi pengelolaan Kaldera Toba ke arah yang lebih baik lagi, dan bisa lebih nyata memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.”
Pencapaian ini tidak hanya mengukuhkan posisi Kaldera Toba di peta dunia tetapi juga menjadi momentum untuk percepatan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
