Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung pembangunan Islamic Centre Istiqlal Osijek (ICO) di Kroasia. Dukungan ini ditandai dengan kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, untuk meninjau lokasi pembangunan pada Juli 2025 lalu.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa proyek strategis ini menjadi bukti nyata menguatnya hubungan persahabatan antara masyarakat Muslim di kedua negara.
“Hubungan antara masyarakat Muslim di kedua negara jadi semakin dalam karena, sebagaimana kita ketahui, Indonesia berkomitmen mendirikan Pusat Islam di Kroasia,” ujar Sugiono usai pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Kroasia, Gordan Grlic-Radman, di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa pusat Islam tersebut dirancang sebagai sebuah kompleks multiguna yang menjadi simbol toleransi.
Proyek ICO tidak hanya bermakna keagamaan, tetapi juga merupakan wujud diplomasi Indonesia dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, damai, dan inklusif di kawasan Eropa.
Pusat ini, yang terletak di lokasi strategis, akan menjadi tempat berkumpul bagi sekitar 10.000 Muslim dari Kroasia dan negara-negara tetangga seperti Hungaria dan Bosnia.
“Mereka berharap (proyek Pusat Islam) ini bisa diteruskan karena menjadi salah satu bentuk contoh toleransi dalam keberagaman,” pungkas Menlu Sugiono.
Langkah ini melanjutkan komitmen Indonesia di kawasan Balkan, sebagaimana sebelumnya ditunjukkan dengan pembangunan Masjid Istiqlal di Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina pada tahun 2002.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News