Kinerja sektor manufaktur Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan pada November 2025, yang turut menopang penguatan PMI ASEAN secara keseluruhan.
Indeks Manufaktur Indonesia naik menjadi 53,3 dari 51,2, didorong oleh kenaikan volume produksi dan tumbuhnya pesanan baru domestik. Secara regional, aktivitas manufaktur Asean menguat ke level 53,0 (naik dari 52,7), menandakan performa solid di semester kedua tahun ini.
Laporan S&P Global, Senin (1/12/2025), menyebutkan pertumbuhan PMI Asean ditopang oleh pesanan baru yang kuat dan output produksi. Ekonom S&P Global Market Intelligence, Maryam Baluch, mengonfirmasi bahwa industri manufaktur Asean menunjukkan penguatan pada kuartal terakhir.
Selain Indonesia, Thailand (56,8) dan Vietnam (53,8) juga mencatat ekspansi yang kuat. Namun, terdapat kesenjangan di kawasan ini, di mana manufaktur Filipina mengalami kontraksi tajam ke level 47,4. Sementara itu, Malaysia kembali ke zona ekspansi di 50,1.
Meskipun pertumbuhan output kuat, pelaku industri Asean masih berhati-hati dalam penambahan tenaga kerja baru, yang menyebabkan akumulasi tumpukan pekerjaan. Selain itu, tekanan harga yang meningkat berpotensi menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan pada masa mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
