Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka naik 0,15 persen menjadi Rp16.625 per dolar AS, setelah pada penutupan perdagangan kemarin berada di posisi Rp16.663.
Tekanan terhadap dolar AS menjadi pendorong utama penguatan rupiah. Indeks dolar AS saat ini berada di level 99,46. Pelemahan dolar terjadi menyusul rilis data kondisi sektor manufaktur AS yang mengalami kontraksi lebih besar dari perkiraan.
Data Institute Supply of Management (ISM) menunjukkan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur AS untuk bulan November berada di level 48,2. Angka ini turun dibandingkan bulan Oktober di level 48,7, serta berada di bawah ekspektasi pasar 48,6. Realisasi ini menandai kontraksi sektor manufaktur AS selama sembilan bulan berturut-turut.
Meskipun Rupiah berpotensi menguat, pergerakannya diperkirakan masih terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh data ekonomi Indonesia yang dirilis pada hari sebelumnya, di mana laju inflasi menunjukkan moderasi namun angka perdagangan mengecewakan. Rupiah diprediksi akan bergerak di kisaran Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News