Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi di usia 77 tahun. Kabar duka tersebut dibenarkan oleh kerabat keraton, KPH Eddy S Wirabhumi, yang menyampaikan bahwa PB XIII meninggal di RS Indriati, Solo Baru, sekitar pukul 07.40 WIB.
Sebelumnya, sejak September 2025, beliau diketahui menjalani perawatan intensif usai mengikuti Upacara Adang Tahun Dal dan Kembul Bujana. Jenazah almarhum akan disemayamkan di Keraton Surakarta sebelum dimakamkan secara adat istana. Rencananya, prosesi pemakaman akan berlangsung di Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa Kliwon (4/11).
Lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Gusti Raden Mas Suryadi, PB XIII naik takhta sebagai raja pada 2004. Masa kepemimpinannya sempat diwarnai dualisme dengan KGPH Tedjowulan hingga tercapai rekonsiliasi pada 2012.
Pada tahun 2018, PB XIII dianugerahi penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas inisiatifnya menggelar pertunjukan wayang kulit dengan kelir terpanjang di dunia. Pagelaran tersebut menjadi bukti nyata komitmennya dalam menjaga dan melestarikan seni tradisional Jawa.
Pakubuwono XIII dikenang tidak hanya sebagai pemimpin adat Keraton Surakarta, tetapi juga sebagai sosok yang mewariskan nilai penting tentang dialog antar generasi sebagai bagian dari warisan moral dan spiritualnya. Kepergian PB XIII menjadi kehilangan mendalam bagi masyarakat Surakarta serta bagi upaya pelestarian budaya Jawa di Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News