Indonesia sukses membukukan potensi transaksi senilai US$70,2 juta atau setara Rp1,16 triliun dalam gelaran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-22 di Nanning, China.
Capaian positif ini juga diperkuat dengan penandatanganan sembilan nota kesepahaman (MoU) untuk kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, sertifikasi halal, dan kecerdasan buatan (AI).
Nilai transaksi tersebut merupakan akumulasi dari penjualan ritel langsung di paviliun komoditas dan potensi transaksi dari paviliun khusus Kalimantan Selatan serta MoU yang mencakup komoditas unggulan seperti batu bara, CPO, sarang burung walet, arang kelapa, dan kopi.
Partisipasi Indonesia menampilkan tiga paviliun utama: komoditas (74 perusahaan), City of Charm yang menampilkan potensi Kalimantan Selatan, serta paviliun AI yang diisi oleh perusahaan teknologi ternama.
Keberhasilan ini diakui secara internasional dengan diraihnya dua penghargaan utama, yaitu Best National Pavilion dan Best Organizer of Business Promotional Matching.
Seorang perwakilan delegasi Indonesia menyatakan, “Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan persiapan terbaik Indonesia dalam mempromosikan produk dan potensi investasi di kancah global.”
Beberapa pelaku usaha juga meraih penghargaan individu, menegaskan daya saing produk Indonesia. Partisipasi di CAEXPO 2025 tidak hanya membuka peluang pasar langsung, tetapi juga memperkuat fondasi kerja sama ekonomi yang berkelanjutan antara Indonesia dan China.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News