Kepergian Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Minggu, 2 November 2025 lalu meninggalkan kekosongan dan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Solo.
Sepeninggal Pakubuwono XIII, publik pun mulai bertanya-tanya siapakah yang akan menjadi raja Keraton Solo selanjutnya? Salah satu nama yang digadang-gadang sebagai penerus tahta adalah Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purbaya atau akrab disapa Gusti Purbaya.
Pada momen upacara Dalem Jumenengan ke-18 yang diadakan pada 27 Februari 2022 lalu, KGPH Purbaya memang telah ditetapkan oleh mendiang Pakubuwono XIII sebagai putra mahkota dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rojoputro Nalendra ing Mataram (KGPAA Hamangkunegoro).
Menurut penuturan putri sulung mendiang Pakubuwono XIII, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, pemilihan KGPH Purbaya sebagai pewaris tahta kerajaan merupakan amanah dari sang ayahanda dan telah disepakati oleh keluarga inti.
“Saya harus pertegas karena Sinuhun PB XIII pada 2022 sudah menunjuk dan melantik putra mahkota. Jadi, untuk hal ini sudah dipertegas bahwa beliau mengamanahkan kepada kami, putra-putrinya, dan kami harus menjalankan amanah itu untuk menjumenengkan (menobatkan) putra mahkota,” ungkap Gusti Timoer pada Selasa (4/11/2025).
Sesuai amanah tersebut, siapapun yang menentang keputusan keluarga Keraton Solo ini akan dianggap melanggar adat. Lantas, seperti apa sosok KGPH Purbaya sebagai figur pengganti PB XIII? Berikut profilnya.
Profil KGPH Purbaya
Lahir pada 26 September 2002, Gusti Purbaya yang bernama asli Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko merupakan putra tunggal dari pernikahan Pakubuwono XIII dengan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwana atau KRAy Pradapaningsih.
Melansir detikJateng, Gusti Purbaya telah lulus dari pendidikan S1-nya di Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro pada periode 2023/2024 lalu. Saat ini, sang putra mahkota dikabarkan sedang menempuh studi Magister Politik dan Pemerintahan di Universitas Gadjah Mada.
Sosok Gusti Purbaya sebagai putra mahkota tidak terlepas dari polemik dan kontroversi. Pasalnya, pada awal tahun 2025 lalu, KPGH Purbaya sempat viral karena unggahan story Instagramnya yang dianggap sebagai sentimen anti-nasionalis.
Selain itu, dilansir Suara.com, Gusti Purbaya juga dikabarkan terlibat dalam kasus dugaan tabrak lari yang terjadi di daerah Gladak, Surakarta.
Dengan adanya bayang-bayang kontroversi masa lalu yang mengikuti serta berbagai tantangan yang akan datang, publik menantikan apakah KGPH Purbaya sebagai suksesor Pakubuwono XIII dapat menjadi pemimpin yang bijak, bertanggung jawab, dan membawa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ke arah yang lebih baik kedepannya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
