Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membeberkan tarif layanan Transjakarta bakal naik. Sejak pertama kali diberlakukan pada 2005, tarif Transjakarta belum pernah mengalami penyesuaian dan masih bertahan di angka Rp3.500 per tiket.
Pemprov DKI Jakarta sedang mengkaji kenaikan tarif Transjakarta dari Rp3.500 menjadi Rp5.000 per perjalanan. Saat ini, tarif Rp3.500 dinilai sudah tidak mampu biaya operasional yang meningkat dan hanya menutupi sekitar 14 persen dari total biaya operasional layanan.
Selain itu, kenaikan ini dilakukan karena beban subsidi bagi Transjakarta telah membengkak yang telah mencapai lebih dari Rp9.000 per penumpang dan tidak dapat terus ditanggung penuh oleh APBD DKI Jakarta.
Meski begitu, Pramono belum bisa memastikan waktu kenaikan atau penyesuaian tarif Transjakarta diberlakukan, Ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk tarif terbaru diumumkan.
“Pada saat yang tepat kami akan umumkan mengenai hal itu. Tetapi, fasilitasnya sekarang kita perbaiki terlebih dahulu” kata Pramono di kawasan Blok M, Jakarta Selatan (27/10/2025)
Meski demikian, Pramono memastikan bahwa 15 golongan masyarakat tetap bisa naik Transjakarta secara gratis. Golongan-golongan tersebut meliputi lansia, penyandang disabilitas, anggota TNI/Polri, aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jakarta, pelajar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, serta beberapa kelompok lainnya.
Dengan kebijakan ini, meskipun tarif naik, akses dasar bagi kelompok rentan tetap dipertahankan. Tarif baru juga dipandang masih relatif murah dibanding moda transportasi bagi masyarakat Jakarta dan wilayah penyangga Jakarta.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News