Warga pesisir Jakarta diminta untuk waspada menyambut periode 1–10 Desember 2025. Laporan terbaru dari BMKG Maritim Tanjung Priok menyebut bahwa fenomena supermoon — saat Bulan berada paling dekat dengan Bumi saat purnama (perigee + fase purnama) — berpotensi memicu pasang laut ekstrem dan meningkatkan kemungkinan banjir rob.
Penyebab Banjir Rob
Supermoon meningkatkan gaya gravitasi Bulan (dan Matahari) sehingga mempengaruhi pasang-surut air laut. Saat supermoon bertepatan dengan fase purnama, kenaikan muka air laut bisa lebih tinggi dari biasanya — dan bisa berisiko menyebabkan rob di wilayah pesisir.
Selain itu, kondisi alam seperti gelombang, cuaca, dan struktur pesisir ikut menentukan apakah air pasang akan menggenang atau tidak.
Wilayah di Jakarta yang Perlu Waspada
Menurut BPBD DKI Jakarta, kawasan utara dan pesisir DKI jadi yang paling rentan. Daerah-daerah seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Muara Angke, Tanjung Priok, Kalibaru, dan Kepulauan Seribu disebut sebagai zona yang berpotensi terdampak.
Waktu paling kritis diperkirakan terjadi antara pukul 07.00–13.00 WIB — saat tinggi muka air diprediksi paling ekstrem.
Imbauan Kepada Masyarakat
Warga pesisir disarankan pantau terus update dari BMKG atau BPBD setempat. Hindari aktivitas dekat laut, pelabuhan, atau muara sungai saat pasang maksimum.
Lindungi barang penting dan siapkan plan evakuasi jika kondisi memburuk.
Nelayan, pekerja pelabuhan, atau warga di area datar rendah sebaiknya berhati-hati dan tunda aktivitas di laut bila memungkinkan.
Utamakan keselamatan — jangan meremehkan potensi rob walau baru terjadi sekali atau dua kali sebelumnya.
Peristiwa supermoon mungkin tampak indah dari langit, namun efeknya ke laut dan pesisir bisa membawa dampak serius — termasuk rob. Dengan kewaspadaan dan informasi akurat, kita bisa lebih siap menghadapi kemungkinan ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News