julukan bapak koperasi indonesia untuk mohammad hatta - News | Good News From Indonesia 2024

Julukan Bapak Koperasi Indonesia untuk Mohammad Hatta

Julukan Bapak Koperasi Indonesia untuk Mohammad Hatta
images info

Julukan Bapak Koperasi Indonesia untuk Mohammad Hatta


Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan Bung Hatta telah memberikan banyak kontribusi untuk kemajuan Indonesia. Selain menjadi wakil presiden pertama Indonesia, Bung Hatta juga dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Tekadnya dalam memajukan perekonomian bangsa melalui koperasi tercermin lewat perjalanan panjang yang ditempuh hingga ke Skandinavia.

Bung Hatta bukanlah pionir utama berdirinya koperasi di Indonesia, namun ia memprakarsai terselenggaranya Kongres Koperasi pertama yang juga mencetuskan 12 Juli sebagai Hari Koperasi Nasional.

Sepak terjang Bung Hatta dalam memperjuangkan koperasi di tanah air dimulai ketika sedang menimba ilmu di Belanda. Sebutan Bapak Koperasi Indonesia pun disematkan untuk menghargai jasa Bung Hatta dalam memajukan koperasi di tanah air.

Sejarah Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Lahir dari keluarga terpandang, Hatta telah mengenyam pendidikan dengan baik sedari kecil. Sejarah mencatat, setelah menyelesaikan studinya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO, setara Sekolah Menengah Pertama) di kota Padang, ia berencana untuk melanjutkan SMA di Hoogere Burger School (HBS), Batavia (kini Jakarta) tapi tidak mendapat restu dari ibunda. Namun, akhirnya ia dapat melanjutkan sekolahnya di Prins Hendrik School (PHS), Batavia.

Ketertarikannya pada ilmu ekonomi dan perdagangan membawa Hatta mengenyam ilmu di Sekolah Tinggi Dagang Handels Hogeschool (kini Erasmus University), Rotterdam, Belanda pada 1921.

Di sanalah Hatta aktif memimpin sejumlah organisasi dan bertemu dengan teman-teman yang juga turut menjadi saksi perjuangannya dalam menghapus kolonialisme.

Hatta kemudian tertarik pada koperasi yang menurutnya sangat cocok dengan filosofi hidup rakyat Indonesia, yaitu kolektivisme. Gotong royong dan gemar menolong sudah melekat dalam jati diri bangsa Indonesia sejak lama.

baca juga

Menurutnya, koperasi mampu menumbuhkan semangat dan percaya diri untuk membasmi penyakit "inferiority complex" peninggalan kolonialisme.

Ia juga menilai bahwa koperasi mampu membawa perubahan yang lebih baik pada ekonomi rakyat dan menjadi senjata persekutuan si lemah untuk mempertahankan hidupnya. Koperasi juga lebih menonjolkan semangat nasionalisme tanpa ada corak kapitalisme di dalamnya.

Hatta mendorong gerakan ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Menurut Hatta, tujuan negara adalah untuk memakmurkan rakyatnya berdasarkan asas kekeluargaan, dan bentuk perekonomian yang paling tepat bagi Indonesia adalah "usaha bersama" yang dilakukan secara kekeluargaan.

Kemudian pada 1925, Hatta mengunjungi tiga negara Skandinavia, yakni, Norwegia, Swedia, dan Denmark untuk mempelajari lebih dalam tentang koperasi.

Di Norwegia, ia menemukan koperasi yang dibentuk para nelayan dan menghasilkan bisnis perikanan yang melimpah.

Di Swedia, ia meyaksikan keberhasilan koperasi yang berbasis konsumsi. Di Denmark, ia menyaksikan koperasi pertanian berhasil membawa mentega, telur ayam, dan keju hingga ke Amerika Serikat.

Menyaksikan kesuksesan itu, Hatta pun semakin terdorong untuk memajukan ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Pada 12 Juli 1947, Hatta mengadakan Kongres Koperasi ke-1 di Tasikmalaya dan menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Koperasi Nasional.

Enam tahun setelahnya, tepatnya ada 12 Juli 1956, Kongres Koperasi ke-2 dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Hatta turut hadir dan menyampaikan pidato berjudul "Koperasi di Segala Bidang".

Dalam pidato tersebut, Hatta menyatakan bahwa koperasi dapat menjadi jalan untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan ketergantungan ekonomi pasca kemerdekaan.

Ia juga menyerukan pada seluruh rakyat Indonesia untuk membangun perekonomian rakyat melalui koperasi yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, serta asas kekeluargaan yang mencerminkan bangsa Indonesia.

Hatta menekankan bahwa koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota dan masyarakat, bukan perseorangan belaka.

Pada kongres itu pun Hatta resmi ditetapkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

baca juga

Hatta bukan Perintis Pendirian Koperasi

Meskipun berjasa atas kemajuan perkoperasian di Indonesia, Hatta bukanlah orang pertama yang merintis berdirinya koperasi di negara ini. Adapun pendirian koperasi pertama di Indonesia dicetuskan pada 1896 oleh R. Aria Wirjaatmadja, seorang pribumi dari Purwokerto yang diperintah oleh E. Siedeburgh, seorang Belanda yang menjabat sebagai Kepala Daerah Purwokerto kala itu.

Koperasi itu berbentuk bank simpan pinjam yang membantu para petani atau pegawai negeri mendapatkan pinjaman dengan bunga yang kecil dan tidak mengikat. Organisasi Budi Utomo dan Serikat Dagang Islam kemudian menyusul pembentukan koperasi dengan tujuannya masing-masing.

Beberapa tahun setelahnya, Hatta melanjutkan kembali perjuangan koperasi yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dengan asas gotong royong dan kekeluargaan. Ia pun diberi gelar Bapak Koperasi Indonesia atas gagasan dan jasanya.

baca juga

Sumber:

  • https://an-nur.ac.id/blog/bung-hatta-bapak-koperasi-indonesia-yang-mengembangkan-usaha-bersama-rakyat.html
  • https://bunghatta.ac.id/artikel-399-bung-hatta-bapak-kedaulatan-rakyat.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
IF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.