Di ujung selatan Sulawesi Selatan, terbentang sebuah gugusan pulau yang menyimpan keindahan alam dan kekayaan budaya yang menakjubkan. Kepulauan Selayar, dengan Pulau Selayar sebagai pulau utamanya, menjadi rumah bagi masyarakatnya yang hidup dengan harmoni antara tradisi leluhur dan gelombang modernisasi.
Kehidupan masyarakat selayar ini menciptakan lingkungan dimana nilai-nilai budaya dan kearifan lokal tetap dihormati dan dipelihara. Sementara itu, disaat yang sama mereka juga terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan yang membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat selayar.
Berada di tengah Laut Flores, kehidupan warga Selayar menawarkan potret unik perpaduan antara kehidupan pesisir dan pegunungan. Dari nelayan yang mengarungi lautan hingga petani yang mengolah lereng-lereng bukit, masyarakat Selayar telah merajut sebuah tapestri kehidupan yang kaya akan warna dan cerita.
Kehidupan warga Selayar diwarnai oleh kegiatan sehari-hari yang menggambarkan kekayaan alam dan kedamaian hidup yang dijaga dengan baik, membuat mereka dijadikan sebagai contoh kearifan lokal dalam memelihara lingkungan alaminya.
Memasuki minggu kedua dalam perjalanan KKN kami di salah satu Desa yang ada di Kepulauan Selayar, yaitu Desa Bontoborusu dan Desa Kahu-Kahu, kami mendapati banyak hal yang kami kagumi dalam keseharian masyarakat Selayar.
Kesan pertama kami kepada masyarakat Selayar adalah ‘ramah’. Meskipun baru pertama kali bertatap muka, mereka tidak segan memperlakukan kami layaknya keluarga yang sudah lama tidak berkunjung. Menyambut kami dengan segala keramahtamahan dan kehangatan yang membuat kami merasa nyaman dan merasa dihargai serta disambut.

Dengan keterbatasan akses maupun fasilitas yang ada, masyarakat Selayar selalu memiliki cara untuk memaknai kehidupan mereka. Selain itu, keterbatasan dalam menerima pendidikan tidak menjadikan penyebab terjadinya kesenjangan di antara masyarakat Selayar dengan kami.
Namun, hal yang mengagumkan bagi kami adalah bagaimana cara mereka bersosialisasi. Tantangan dalam akses pendidikan mungkin tetap ada, tetapi warga selayar tetap berusaha keras untuk memastikan semua individu yang datang di Kepulauan Selayar disambut dengan hangat dan ramah.
Sikap keramahan masyarakat Selayar menjadi cerminan dari nilai-nilai budaya untuk menghargai kedatangan tamu serta keinginan mereka untuk berbagi keindahan alam dan kehidupan lokal dengan pengunjung.
Masyarakat Selayar adalah orang-orang yang sangat suka bersosialisasi. Bertemu dengan orang-orang baru merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi mereka. Mereka memiliki daya ingat yang sangat baik untuk menghafal nama-nama kami. Walaupun kami hanya bertemu sesekali, mereka dapat mengingat nama kita dengan baik untuk seterusnya.
Sedangkan kami, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghafalkan nama-nama mereka yang kita jumpai. Semua masyarakat Selayar memiliki tradisi menyambut pengunjung dengan ramah dan hangat. Hal ini menciptakan pengalaman yang berkesan bagi kami dan menjadikan tempat ini sebagai tujuan yang menyenangkan untuk dikunjungi.
Menapaki jejak kehidupan warga Selayar tersebut membawa kita pada sebuah refleksi mendalam bahwa keunikan Selayar tidak hanya terletak pada keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga pada semangat warganya dalam menyambut setiap tamu yang berkunjung di daerahnya dengan kehangatan dan cara yang mengagumkan.
Potret kehidupan Selayar adalah cerminan dari Indonesia yang beragam menjadi sebuah mozaik budaya yang indah dan kompleks. Melalui kisah mereka, kita diingatkan akan pentingnya sikap dan santun dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian tradisi dan adaptasi terhadap perubahan.
Kita semua berharap bahwa meskipun modernisasi pada akhirnya mengambil alih, kehangatan masyarakat Selayar tidak akan pernah lekang oleh waktu.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News