Sajian teh panas, gorengan, keripik singkong dan canda tawa para ibu-ibu RT mewarnai kehangatan Dusun Kedungsari di tengah dinginnya malam bulan Juli. Suasana yang penuh harmoni tersebut menggambarkan kegiatan arisan yang dibersamai dengan pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu RT. Kegiatan ini rutin diadakan setiap malam Rabu dan malam Minggu sebagai bagian dari budaya mereka.
Kegiatan arisan dan pengajian ibu-ibu RT tersebut diadakan untuk mempererat ikatan persaudaraan di antara warga Dusun Kedungsari. Selain itu juga menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi cerita dan melepas tawa setelah melalui hari yang penuh dengan kesibukan.
Sejak awal kedatangan tim KKN-PPM Srumbung sub-unit Dusun Kedungsari, kami sudah mendapatkan undangan untuk mengikuti arisan malam Rabu di RT 01. Pengalaman perdana kami untuk mengikuti kegiatan arisan warga di Dusun Kedungsari pun menjadi awal yang baik untuk memulai perjalanan KKN selama 50 hari ke depan.
Selama mengikuti arisan tersebut, kami pun memperkenalkan diri dan disambut secara hangat dengan warga RT 01 Kedungsari. Tak lupa, sajian teh panas, cemilan gurih, dan gorengan turut menemani perkumpulan warga di tengah dinginnya malam kala itu.
Sepanjang aktivitas tersebut, sebagian dari kami juga turut serta secara aktif mengikuti pengajian dan berbincang dengan para ibu. Arisan pertama yang kami ikuti tersebut pun menjadi pintu pembuka terhadap berbagai rangkaian arisan dan kegiatan sosial warga lainnya.
Selama 20 hari terakhir berjalannya KKN-PPM di Dusun Kedungsari, kami telah menghadiri beberapa kegiatan arisan, di mana salah satu sajian yang selalu menemani kegiatan adalah teh panas.
Teh manis panas sudah menjadi ikon utama dari sajian minuman pada setiap kegiatan warga, khususnya saat arisan dan pengajian. Selain menjadi minuman yang mampu menghangatkan di tengah dinginnya malam, penyajian teh panas sebagai sajian bagi para tamu sendiri memiliki makna yang cukup mendalam.
Ketika seorang tuan rumah dari suatu kegiatan menyuguhkan teh panas, hal tersebut mengindikasikan bahwa tuan rumah tersebut menyambut kedatangan tamunya dengan hangat. Ini juga dimaknai sebagai pemilik rumah ingin meluangkan banyak waktu untuk berbincang-bincang dengan tamunya sembari minum teh yang masih panas. Sebab, menghabiskan teh yang masih panas tentu membutuhkan waktu yang cukup banyak.
Berdasarkan pengamatan dan interpretasi kami selama mengikuti dan berpartisipasi secara aktif dalam mengikuti arisan dan pengajian ibu-ibu RT setempat, kami melihat bahwa para warga Dusun Kedungsari selalu menyambut para tamunya dengan hangat.
Suguhan teh panas tidak pernah terlewat setiap kegiatan warga tersebut dilaksanakan dan dari berbagai suguhan yang disajikan tersebut, nampak kehangatan dan keakraban antarwarga dusun melalui berbagai interaksi.
Masing-masing warga pun kerap membagikan cerita hidupnya dan bertanya-tanya kepada kami. Dengan senang hati, kami pun juga saling berbagi cerita dan tawa. Dari berbagai arisan dan pengajian yang telah kami ikuti selama KKN ini, hubungan yang terjalin antara tim KKN kami dengan para warga sekitar Dusun Kedungsari pun semakin erat dan akrab layaknya kerabat.
Melalui berbagai kegiatan warga Dusun Kedungsari seperti arisan dan pengajian tersebut, kami pun semakin belajar bahwa membangun jalinan sosial yang erat dengan sekitar merupakan hal utama yang perlu dibangun selama menjalani masa KKN ini.
Kami sebagai mahasiswa pendatang yang akan tinggal di sini dalam jangka waktu yang panjang tentu harus menempatkan diri secara bijak, berdasarkan tata krama dan norma sosial yang diamanahi oleh warga dusun.
Dengan membangun hubungan dan keakraban dengan warga dusun, kami dapat melatih kepekaan sosial dalam diri untuk semakin empati dan mampu memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tentunya, ini akan membantu dalam perancangan program kerja yang lebih relevan dan bermanfaat bagi warga.
Terjalinnya interaksi dan komunikasi antarwarga dengan kami pun juga dapat membantu kami dalam merealisasikan berbagai program kerja. Sebab, kami telah menjalin kedekatan hubungan dengan warga dan telah mendapatkan kepercayaan warga untuk menjalani rangkaian aktivitas yang akan kami laksanakan selama 50 hari ke depan.
Harapannya, kehangatan yang terjalin di antara warga Kedungsari dengan kami akan tetap terus berjalan guna memperkuat kebersamaan. Solidaritas untuk menciptakan lingkungan sosial menjadi harmonis sepanjang berjalannya program KKN ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
