inovasi mesin peleleh residu sampah plastik tim kkn ugm nusa penida bangkitkan kesadaran teknologi masyarakat - News | Good News From Indonesia 2024

Inovasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik Tim KKN UGM Nusa Penida, Bangkitkan Kesadaran Teknologi Masyarakat!

Inovasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik Tim KKN UGM Nusa Penida, Bangkitkan Kesadaran Teknologi Masyarakat!
images info

Inovasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik Tim KKN UGM Nusa Penida, Bangkitkan Kesadaran Teknologi Masyarakat!


Minggu, 13 Agustus 2024telah dilakukan kegiatan demonstrasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik sebagai hasil inovasi tim KKN UGM Nusa Penida di Banjar Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Kegiatan ini merupakan bentuk dari KKN Kolaborasi dengan KKN PPM Universitas Udayana yang mengangkat tema “Dukung Kutampi Kaler Bebas Sampah: Zero Waste Cities!” dan dihadiri oleh 40 masyarakat termasuk perbekel (kepala desa) Kutampi Kaler, pihak Dinas Lingkungan hidup, dan Sekaa Truna Truni (STT). 

Pada kegiatan sosialisasi ini dilakukan penjabaran terkait jenis sampah dan proses pemilahan sampah yang tepat oleh Tim KKN PPM Udayana. Setelah itu diikuti penyampaian, dari Tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada dilakukan penyampaian urgensi pengelolaan sampah non-organik dan demonstrasi mesin peleleh residu sampah plastik.

Pada akhir kegiatan, dilakukan sesi diskusi dengan masyarakat setempat dan juga sesi foto bersama untuk mengabadikan momen ini. 

baca juga

Elaine Karunadevi dan Naufal Rozaan, Tim KKN UGM Nusa Penida dalam Demonstrasi Inovasi Mesin Peleleh
info gambar

Elaine Karunadevi dan Naufal Rozaan, Tim KKN UGM Nusa Penida dalam Demonstrasi Inovasi Mesin Peleleh


Mesin peleleh ini dibuat dengan tujuan untuk mengolah setara 82% sampah yang tidak dapat diolah melalui metode pengomposan (KLHK, 2023). Melalui proses pelelehan sederhana, mesin yang diinovasikan oleh Tim KKN UGM Nusa Penida Perioda II 2024 dapat mencapai titik leleh residu sampah plastik dan menghasilkan material berupa holzweg yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan furnitur, aksesoris, dan lainnya yang menyerupai tekstur kayu.

Dalam jangka panjang, keberadaan mesin peleleh ini bisa menjadi tahap pertama untuk mengatasi sampah plastik yang sulit diurai dan menghidupkan kembali nilai jual pada residu sampah plastik yang sulit dimanfaatkan. 

Penyampaian materi terkait mesin peleleh residu sampah plastik yang dilakukan Elaine Karunadevi dan Naufal Rozaan, perwakilan Tim KKN UGM Nusa Penida, diterima baik dan berhasil menarik perhatian masyarakat setempat yang dapat dilihat dari sesi diskusi yang aktif Bapak perbekel Desa Kutampi Kaler menyampaikan, Sungguh baik teman-teman UGM! Memang betul sudah menjadi perhatian kami semua terkait sampah plastik dan inovasi teknologi ini bisa menjadi motivasi bagi kami semua untuk ikut serta dalam mengurangi jumlah sampah di Indonesia. Tapi hal implementatif apa yang dapat dilakukan sebagai tahap pertama? ujarnya. 

“Hal utama yang dapat dilakukan merupakan penerapan gaya hidup zero waste, Recycle, Reduce, dan Reuse menjadi langkah sederhana yang memberi dampak pada jangka panjang” ujar Elaine, mahasiswi dari Universitas Gadjah Mada.

Dengan demikian dalam kegiatan ini tidak hanya berisi terkait peningkatan penambahan wawasan sampah dan pengolahannya, tetapi juga terkait perubahan gaya hidup yang minimalis untuk mengurangi jumlah sampah yang tertimbun di Indonesia serta mengurangi dampak pada lingkungan. 

baca juga

KKN Kolaborasi Universitas Gadjah Mada dan Universitas Udayana dalam Demonstrasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik.
info gambar

KKN Kolaborasi Universitas Gadjah Mada dan Universitas Udayana dalam Demonstrasi Mesin Peleleh Residu Sampah Plastik.


Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini berhasil memberi pandangan baru bagi masyarakat Nusa Penida terkait inovasi teknologi dan aksi pengelolaan sampah yang dapat dilakukan dengan lifestyle zero waste! Tidak hanya bagi masyarakat, kegiatan ini juga bermanfaat bagi rekan mahasiswa antar perguruan tinggi untuk saling belajar terkait pemanfaatan teknologi, komunikasi, dan kerja sama.

Tentu saja, kedepannya kegiatan kolaborasi dalam kesempatan apapun akan menjadi peluang perkembangan dan motivasi bagi institusi pendidikan untuk terus menghasilkan karya anak bangsa yang solutif untuk permasalahan dunia kita saat ini, lho, Kawan muda! 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.