legenda si kelingking dari jambi ketika ukuran fisik tidak menjadi penghalang untuk berbuat baik - News | Good News From Indonesia 2024

Legenda Si Kelingking dari Jambi, Ketika Ukuran Fisik Tidak Menjadi Penghalang untuk Berbuat Baik

Legenda Si Kelingking dari Jambi, Ketika Ukuran Fisik Tidak Menjadi Penghalang untuk Berbuat Baik
images info

Legenda Si Kelingking dari Jambi, Ketika Ukuran Fisik Tidak Menjadi Penghalang untuk Berbuat Baik


Apakah Kawan pernah mendengar kisah legenda Si Kelingking yang berasal dari daerah Jambi sebelumnya? Legenda Si Kelingking ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki fisik tidak seperti orang pada umumnya, tetapi tetap bisa berbuat baik kepada masyarakat luas.

Bagaimana kisah lengkap dalam legenda Si Kelingking dari Jambi tersebut?

Legenda Si Kelingking

Dilansir dari buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi, alkisah dulunya terdapat sepasang suami istri yang hidup di negeri Jambi. Sepasang suami istri ini hidup dalam taraf kemiskinan.

Selain itu, mereka juga belum dikaruniai seorang pun anak meskipun sudah menikah dalam waktu lama. Akhirnya sang suami pun memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bisa dikaruniai seorang anak.

Selang berapa lama, doa sang suami ini akhirnya terkabul juga. Istrinya akhirnya mengandung tak lama setelah dia memanjatkan doa.

Sepasang suami istri ini pun sangat bahagia dengan situasi tersebut. Bahkan mereka sudah tidak sabar untuk menunggu kelahiran anak semata wayangnya.

Hari yang dinanti pun akhirnya tiba. Sang istri akhirnya melahirkan seorang putra dengan lancar dan selamat.

Namun kondisi badan anak suami istri ini tidak seperti anak-anak pada normalnya. Ukuran badan anaknya tersebut sangat kecil seperti sebesar jari kelingking saja.

Meskipun demikian, suami istri ini tetap berbahagia dengan kehadiran putranya tersebut. Mereka pun memberi nama Si Kelingking kepada anak tersebut, sesuai dengan ukuran badannya ketika dilahirkan.

Si Kelingking pun mulai beranjak dewasa seiring berjalannya waktu. Namun ukuran badannya ternyata memang tidak tumbuh secara signifikan seperti orang lain pada umumnya.

Pada suatu hari, desa tempat tinggal Si Kelingking beserta keluarganya diserang oleh sekelompok monster besar. Kehadiran monster ini membuat masyarakat desa takut.

Apalagi monster-monster ini diketahui suka mencuri dan memakan hewan ternak warga. Akhirnya warga desa tersebut memutuskan keluar dan meninggalkan daerah itu.

Akan tetapi, Si Kelingking ternyata memutuskan untuk tidak ikut bersama rombongan warga tersebut. Dirinya memutuskan bertahan di desa dan melawan gerombolan monster tersebut.

Setelah memutar otak dan mengatur strategi, Si Kelingking memutuskan untuk bersembunyi di dalam sebuah ruas bambu. Badannya yang kecil membuat Si Kelingking dengan mudah melakukan hal tersebut.

Ketika gerombolan monster mendekat, Si Kelingking mengeluarkan suara. Mendengar hal ini, gerombolan monster menjadi ketakutan karena mendengarkan suara yang tidak diketahui asal usulnya.

Akhirnya gerombolan monster tersebut keluar dari desa tersebut. Masyarakat desa pun gembira dan mengapresiasi jasa yang sudah dilakukan oleh Si Kelingking.

Kabar ini ternyata sampai ke telinga raja yang berkuasa di negeri tersebut. Akhirnya sang raja memberikan hadiah kepada Si Kelingking dan menikahkannya dengan putrinya.

Selain itu, sang raja memberikan sebidang tanah beserta para pengawal untuk dikelola oleh Si Kelingking beserta keluarganya. Akhirnya Si Kelingking pun menetap di daerah yang dihadiahi oleh raja tersebut beserta istrinya.

Sehari-hari Si Kelingking suka keluar rumah secara diam-diam dan berkeliling di wilayah tersebut. Namun setiap Si Kelingking keluar, seorang pemuda tampan selalu menghampiri rumahnya dan bertanya kepada istrinya.

Hal yang terus berulang ini membuat istri Si Kelingking menjadi curiga. Akhirnya pada suatu hari, istri Si Kelingking secara diam-diam mengikuti suaminya ketika pergi ke luar rumah.

Ternyata Si Kelingking pergi ke sebuah telaga yang ada di wilayah tersebut. Dia melepas semua pakaiannya dan berendam di telaga tersebut.

Sang istri kemudian kaget ketika melihat Si Kelingking keluar dari telaga tersebut. Tidak disangka ternyata pemuda yang selama ini menghampirinya adalah Si Kelingking yang berubah ketika usai berendam di telaga tersebut.

Istri Si Kelingking kemudian secara diam-diam mengambil pakaiannya dan pulang ke rumah. Istrinya kemudian membakar pakaian tersebut secara keseluruhan.

Si Kelingking yang baru saja selesai berendam kebingungan karena pakaian yang sebelumnya dilepas tidak ditemukan. Kemudian dia pulang ke rumah dengan kondisi fisik menjadi seorang pemuda tampan, sebab dirinya tidak bisa kembali ke ukuran semula tanpa memakai pakaian tersebut.

Dia pun akhirnya meminta maaf kepada sang istri karena menyembunyikan rahasia selama ini. Si Kelingking pun menjelaskan kepada sang istri bahwa pemuda tampan yang sedang berdiri di depannya adalah suaminya.

Sang istri pun tersenyum melihat pengakuan Si Kelingking. Dirinya pun mengakui perbuatannya bahwa dialah yang sudah mencuri dan membakar pakaian suaminya tersebut.

Akhirnya Si Kelingking hidup bahagia bersama istrinya. Meskipun sudah memiliki fisik yang tampan dan rupawan, dirinya tetap dikenal sebagai Si Kelingking oleh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Sumber:
- Reza, Marina Asril. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara: Cerita Kepahlawanan, Mitos, Legenda, Dongeng, & Fabel dari 33 Provinsi. Visimedia, 2010.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.