Pembangunan Gedung Institut Neurosains Nasional (INN) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON), sudah memasuki tahap penyelesaian akhir.
Dua Gedung utama yang dibangun, Gedung Pelayanan serta Gedung Pendidikan dan Penelitian, telah selesai dan masuk pada tahap topping off atau penutupan atap.
Melalui rilis resmi Kementerian Kesehatan RI yang dihimpun pada Kamis (17/10/2024), pembangunan INN bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan, khususnya di bidang neurologi Indonesia.
Menariknya, gedung ini merupakan gedung ke-14 yang dibangun oleh pemerintah dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memastikan proyek besar Gedung INN akan dilengkapi peralatan kesehatan berteknologi tinggi dan modern.
Rujukan nasional layanan stroke
Budi menyebut bahwa terdapat tiga hal yang harus dilakukan RS PON sebagai rujukan nasional layanan stroke. Pertama, rumah sakit harus memberikan layanan neurologi terbaik. Kemudian, RS PON juga harus menjadi pusat penelitian yang terdepan. Terakhir, melakukan pengampuan nasional.
Di sisi lain, perlu ada perubahan budaya kerja di rumah sakit. Menurutnya, tolak ukur keberhasilan budaya kerja di rumah sakit adalah saat warga Malaysia dan Singapura semakin banyak yang datang untuk berobat di Indonesia.
“Layanan kita memang kurang bagus, tapi bukan dari sisi hardware, tapi karena budaya, perilaku, servis, keterampilan, spend waktu, empati, itu yang masalah dan harus kita perbaiki bersama,” tegasnya.
Siapkan fasilitas kesehatan berstandar internasional
Gedung Pelayanan di RS PON dirancang untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi melalui sistem cluster.
Nantinya, gedung ini akan menyediakan beberapa layanan, di antaranya Autism Centre, Epilepsy Centre, Rehabilitation Centre, Stroke Centre, dan lain sebagainya. Seluruh layanan akan berfokus pada penanganan penyakit otak dan sistem saraf dengan standar internasional.
Selain itu, fasilitas rawat inap, seperti ruang operasi, Cath Lab, ICU, HCU, dan SCU juga akan ditambah untuk memperkuat kapasitas layanan neurologi.
Sementara itu, Gedung Pendidikan dan Penelitian dirancang untuk mendukung Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Hospital Based System. Program tersebut diperuntukkan bagi pendidikan spesialis neurologi yang rencananya akan dimulai pada awal 2025.
Gedung Penelitian RS PON juga diharapkan untuk menjadi pusat penelitian dan inovasi terbaru. Nantinya, gedung itu akan didedikasikan untuk memajukan penelitian translasional yang berfokus pada pengembangan pengobatan presisi.
Gedung tersebut akan dilengkapi dengan Unit Uji Klinis berkapasitas 18 tempat tidur. Diharapkan, dengan adanya fasilitas itu, akan semakin banyak kemitraan nasional dan internasional yang masuk.
Pembangunan Gedung INN sangat diperlukan demi mendukung pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia di bidang otak dan syaraf.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
