Kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia memang masih tergolong rendah. Tahun 2023, kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia menempati peringkat 79 dari 113 negara dengan perolehan skor 269.
Angka ini kemudian berubah dengan perolehan skor 268 dan menempatkan Indonesia berada di urutan ke 80 dari 116, tepat di atas Brazil. Hal ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat itu sendiri.
Sebagai informasi, pemeringkatan kemampuan berbahasa Inggris pada tiap-tiap negara ini, termasuk Indonesia dikeluarkan oleh EF, sebuah lembaga pendidikan global terkemuka dalam laporannya, English Proficiency Index (EF EPI). Education First (EF) menyusun pemeringkatan setelah menarik data dari tes online gratis yang disediakan.
Meskipun, metodologi pengambilan data yang diambil EF dalam EPI memiliki keterbatasan, sebab sampel yang digunakan hanya berasal dari sekelompok orang dewasa yang memiliki akses internet. Akan tetapi, gambaran ini dapat dijadikan sebagai landasan bagi semua pihak, terutama pemerintah untuk memfasilitasi strategi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat, baik verbal maupun tulis.
Sebab, menurut EF, kemahiran bahasa Inggris masyarakat suatu negara turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik akan berkorelasi dengan investasi nasional sehingga nantinya pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat dalam memberikan akses pendidikan, kesehatan, dan standar hidup yang layak.
Daftar Kota di Indonesia yang Mahir Berbahasa Inggris
Ada hal yang menarik dari kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia. Meski secara keseluruhan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia masih di bawah rata-rata atau di bawah 500, beberapa kota justru menunjukkan kemampuannya yang lebih unggul.
Dilansir dari laporan English Teacher Professional Development in Indonesia yang disusun oleh British Council Indonesia dan Kemendikdasmen, ada 3 kota besar di Indonesia yang masyarakatnya punya kemampuan berbahasa Inggris cukup mahir.
Pertama, Surabaya. Surabaya dilaporkan memiliki skor berbahasa Inggris yang cukup tinggi, yakni 539. Angka ini menjadikan Surabaya sebagai kota di Indonesia yang masyarakatnya memiliki kemampuan berbahasa Inggris cukup baik.
Peringkat kedua dan ketiga diisi oleh Jakarta dan Bandung. Keduanya, masing-masing mendapatkan skor 523.
Hal yang menarik ialah kemampuan bilingual atau dwibahasa dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua bukan para remaja, melainkan mereka yang telah berusia 26–30 tahun. Para remaja dengan usia 18 – 20 justru memiliki kemampuan terendah, sebagaimana tercantum dalam laporan tersebut.
Melanjutkan data tersebut, Banjarmasin dan Jambi menjadi dua kota dengan kemampuan berbahasa Inggris paling rendah se Indonesia dengan skor 421 dan 444.
Hal ini sesuai dengan data yang menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Kalimantan dan Maluku mempunyai rata-rata nilai cukup rendah dalam berbahasa Inggris, yakni 448 dan 402.
