7 aplikasi ai yang mempermudah hidup tunanetra di era digital - News | Good News From Indonesia 2024

7 Aplikasi AI yang Mempermudah Hidup Tunanetra di Era Digital

7 Aplikasi AI yang Mempermudah Hidup Tunanetra di Era Digital
images info

7 Aplikasi AI yang Mempermudah Hidup Tunanetra di Era Digital


Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mempermudah hidup tunanetra dengan meningkatkan aksesibilitas dan kemandirian.

Berbagai aplikasi berbasis AI membantu mereka mengatasi keterbatasan visual, memudahkan akses informasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari secara lebih mandiri. Berikut tujuh aplikasi AI yang mendukung tunanetra dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

1. Seeing AI

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Seeing AI adalah aplikasi gratis dari Microsoft yang menggunakan kamera ponsel untuk memberikan deskripsi audio secara real-time tentang lingkungan sekitar. Aplikasi ini dapat mengenali objek, teks, orang, dan situasi yang ada di sekitar penggunanya.

Fitur-fitur unggulan seperti “Short Text” untuk membaca teks singkat, “Documents” untuk membaca dokumen panjang, dan “Product” untuk mengenali produk menggunakan barcode, sangat membantu tunanetra dalam aktivitas sehari-hari.

Fitur “Person” memungkinkan pengguna mengenali orang dengan perkiraan usia, jenis kelamin, dan ekspresi wajah, bahkan dapat mengenali wajah teman atau keluarga setelah dilatih.

Selain itu, Seeing AI juga memiliki kemampuan untuk membaca tulisan tangan melalui fitur “Handwriting” dan memberikan informasi tentang tingkat kecerahan ruangan dengan “Light”.

Aplikasi ini kompatibel dengan pembaca layar seperti VoiceOver di iOS dan TalkBack di Android, yang mempermudah navigasi.

2. Be My Eyes

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Be My Eyes menghubungkan tunanetra dengan lebih dari 7 juta sukarelawan di seluruh dunia melalui panggilan video langsung. Aplikasi ini memungkinkan pengguna meminta bantuan visual kapan saja sehingga sukarelawan dapat melihat situasi melalui kamera ponsel dan memberikan panduan verbal.

Selain fitur bantuan sukarelawan, Be My Eyes memiliki “Be My AI”, asisten berbasis teknologi GPT-4 yang dapat memberikan deskripsi visual dari gambar yang diambil pengguna dan menjawab pertanyaan tentang objek dalam gambar.

baca juga

Aplikasi ini juga dapat menerjemahkan teks ke dalam lebih dari 36 bahasa. Dengan fitur ini, tunanetra dapat mengidentifikasi benda-benda di rumah, membaca petunjuk perangkat elektronik, hingga mendeskripsikan karya seni atau foto.

Ketika membutuhkan bantuan lebih lanjut, pengguna dapat kembali menghubungi sukarelawan.

3. TapTapSee

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


TapTapSee adalah aplikasi kamera berbasis AI yang membantu tunanetra mengidentifikasi objek di sekitar mereka dengan menggunakan teknologi pengenalan gambar CloudSight. Pengguna hanya perlu membuka kamera ponsel dan mengetuk dua kali untuk mengambil foto atau merekam video.

Aplikasi ini akan mengirim gambar yang diambil ke CloudSight API untuk dianalisis dan memberikan deskripsi audio objek yang terdeteksi dalam beberapa detik. TapTapSee bisa mengenali objek dua atau tiga dimensi dari berbagai sudut, seperti kemasan makanan, pakaian, atau peralatan rumah tangga.

Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan membagikan hasil identifikasi melalui media sosial, pesan teks, atau email. Dengan pengaturan flash dan notifikasi auto-focus, aplikasi ini memastikan pengambilan gambar yang lebih akurat.

4. Envision

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Envision adalah aplikasi berbasis AI yang mengubah informasi visual menjadi deskripsi audio, memanfaatkan teknologi Optical Character Recognition (OCR). Aplikasi ini dapat membaca berbagai jenis teks, mulai dari tulisan tangan hingga dokumen cetak, dan mengenali wajah serta objek di sekitar pengguna. Salah satu fitur terbaiknya adalah “Ask Envision”, asisten AI yang memungkinkan pengguna bertanya tentang teks atau gambar yang dipindai.

Fitur ini sangat berguna untuk memahami informasi seperti petunjuk restoran atau membaca buku. Envision juga memiliki fitur “Smart Guidance” untuk membantu pengambilan gambar teks dengan lebih tepat, serta “Layout Detection” untuk mengenali struktur dokumen dengan akurat.

Aplikasi ini mendukung lebih dari 60 bahasa, menjadikannya solusi universal untuk tunanetra.

5. Cash Reader

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Cash Reader adalah aplikasi yang membantu tunanetra mengenali nilai uang kertas. Pengguna cukup mengarahkan kamera ponsel ke uang kertas, dan aplikasi ini akan menyebutkan nominalnya dalam format audio. Cash Reader mendukung lebih dari 100 mata uang global, termasuk Rupiah, Dolar AS, dan Euro, serta dapat bekerja tanpa koneksi internet,

Menjadikannya sangat praktis di berbagai situasi, terutama saat bepergian ke luar negeri atau berada di tempat dengan sinyal terbatas. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur mode getar, yang memungkinkan tunanetra mengenali uang di lingkungan bising atau saat mereka membutuhkan privasi, dengan memberikan pola getaran sesuai denominasi uang.

baca juga

Selain itu, aplikasi ini mendukung VoiceOver di iOS dan TalkBack di Android, serta menawarkan pengaturan tampilan dengan ukuran huruf besar dan kontras tinggi, yang sangat berguna bagi pengguna dengan penglihatan rendah (low vision).

Fitur-fitur ini membuat Cash Reader menjadi alat yang sangat berguna dan praktis dalam kehidupan sehari-hari tunanetra, memungkinkan mereka mengelola keuangan dengan lebih mandiri dan tanpa hambatan.

6. Lookout

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Google Lookout adalah aplikasi AI berbasis computer vision yang membantu tunanetra mengenali objek dan membaca teks di sekitar mereka. Aplikasi ini memiliki berbagai mode yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna, seperti mode teks untuk membaca papan petunjuk, mode dokumen untuk membaca dokumen panjang, dan mode label makanan untuk mengenali produk melalui barcode.

Selain itu, Lookout juga mendukung mode mata uang untuk mengenali uang kertas dan mode gambar untuk mendeskripsikan objek dalam foto. Salah satu fitur menarik Lookout adalah kemampuan pencarian objek sehingga pengguna dapat memilih objek tertentu dan menerima panduan audio untuk menemukannya.

Lookout memungkinkan tunanetra menjalani kegiatan sehari-hari dengan lebih mandiri.

7. Supersense dan Super Lidar

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Supersense adalah aplikasi pemindai berbasis AI yang berfungsi sebagai "mata digital" bagi tunanetra. Fitur “Explore Mode” memberikan deskripsi audio tentang benda-benda di sekitar, membantu pengguna bergerak dengan lebih aman.

Fitur “Smart Scan” memungkinkan pengguna membaca berbagai jenis teks secara otomatis, mulai dari surat hingga kode batang produk. Keunggulannya terletak pada kemampuannya beroperasi tanpa internet dan mendukung TalkBack di Android. Supersense juga mendukung berbagai bahasa, sehingga bisa digunakan di seluruh dunia.

Sumber: Dokumen Pribadi
info gambar

Sumber: Dokumen Pribadi


Pengembang Supersense juga membuat aplikasi Super Lidar. Aplikasi ini berbasis teknologi light distance and ranging (LiDAR). Dengan aplikasi ini, pengguna mampu mendapatkan informasi akurat tentang lokasi objek tertentu, seperti kursi, tempat sampah, atau bahkan orang, hanya dengan memindai lingkungan mereka menggunakan kamera.

Aplikasi ini juga memberikan suara dan getaran untuk membantu pengguna menghindari halangan. Super Lidar cocok digunakan di tempat ramai dan dapat digunakan tanpa jaringan internet.

Perkembangan pesat teknologi AI membawa harapan besar untuk meningkatkan kemandirian bagi tunanetra. Berbagai aplikasi dan perangkat berbasis AI telah menunjukkan bahwa teknologi dapat membantu mengatasi banyak hambatan dalam kehidupan sehari-hari tunanetra.

Dengan dukungan dari para pengembang, pemerintah, dan komunitas, aksesibilitas bagi tunanetra akan terus berkembang. Inovasi-inovasi ini tidak hanya memberikan kebebasan dan kemandirian bagi tunanetra, tetapi juga menciptakan masyarakat yang inklusif.

 

 

Penulis: Keira Putri Minerva dan Ryan Chen

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RC
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.