Apa yang Kawan pikirkan pertama kali saat mendengar kata “malam penghiburan?”
Mungkin, kata hiburan di sebagian besar orang dikonotasikan sebagai aktivitas pesta, bersenang-senang, riuh, dan gegap gempita. Apalagi jika penghiburan dilakukan malam hari.
Maka, malam penghiburan akan diartinya sebagai malam untuk bersenang-senang dalam rangka menghilangkan kesedihan.
Akan tetapi, bagi penganut agama Kristen, malam penghiburan bukanlah demikian.
Malam penghiburan memiliki makna yang sangat dalam dan justru sakral. Sebab, malam penghiburan berkaitan dengan bagaimana proses mengikhlaskan bagi keluarga yang ditinggalkan dalam kematian.
Apa Itu Malam Penghiburan?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, malam penghiburan bukanlah sebuah perayaan. Malam penghiburan merupakan salah satu bagian dari rangkaian ibadah untuk mengantarkan kematian seseorang ke pemakaman.
Malam penghiburan diadakan untuk menghibur para keluarga yang ditinggalkan sebelum membawa jenazah ke proses pemakaman.
Prosesi acara malam penghiburan berisi puji-pujian kepada Tuhan, doa, hingga mendengarkan khotbah yang memberikan dukungan psikologis, utamanya bagi yang ditinggalkan. Melihat rangkaian acara dalam malam penghiburan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari ibadah.
Ya, ibadah penghiburan.
Dalam ibadah ini, pelayat yang datang biasanya dari keluarga besar dan gembala atau pelayan jemaat. Mereka akan memberikan dukungan moral kepada keluarga inti yang ditinggalkan.
Maka, dalam ibadah penghiburan, keluarga memperoleh dukungan spiritual dari agama dan mental dari sosial.
Dikutip dari Napitupulu (2023) dalam tesisnya, malam penghiburan memiliki makna yang sangat kompleks. Setidaknya ada lima makna malam penghiburan, yakni saling mengasihi, kebersamaan, saling membantu, peduli, dan saling menanggung duka cita.
Malam Penghiburan pada Batak Toba
Pelaksanaan malam penghiburan bisa dikatakan fleksibel. Artinya, dapat digelar sebelum ataupun setelah pemakaman. Di Batak Toba misalnya, malam penghiburan diselenggarakan setelah penguburan.
Batak Toba menyebut malam penghiburan sebagai mangapuli. Pada prosesi ini, para keluarga dari pihak ibu, bapak, maupun keluarga semarga berkumpul untuk menghibur keluarga inti yang ditinggalkan.
Paman dari keluarga yang ditinggalkan kemudian memberikan makanan kepada orang yang berduka besera keluarga yang hadir. Kegiatan ini disebut sebagai mangan indahan sipaet-paet.
Dalam tradisi ini, paman menyiapkan nasi, ikan mas, dan minum. Menariknya, nasi yang disuguhkan tersebut dikenal sebagai nasi pahit. Bukan berarti nasinya terasa pahit, melainkan istilah tersebut sebagai ungkapan atas perasaan duka dan kepahitan yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan.
Memberikan nasi pahit dan disantap bersama-sama berarti membagikan rasa duka agar beban yang ditanggung keluarga yang ditinggalkan lebih ringan.
Sementara itu, suguhan ikan mas dimaknai sebagai suatu penguatan kepada orang yang berduka bahwa hidup terus berjalan ke depan sehingga keluarga yang ditinggalkan harus tetap tegar.
Tahapan Penguburan dalam Agama Kristen
Dalam agama Kristen, ada beberapa proses yang harus dilakukan sebelum penguburan jenazah, termasuk malam penghiburan.
Yang pertama adalah penyucian jenazah. Selayaknya di agama lain, jenazah dalam kepercayaan agama Kristen harus dimandikan dan diberikan pakaian sedemikian rapi. Biasanya, jenazah perempuan dikenakan gaun berwarna putih, sedangkan jenazah laki-laki dipakaikan jas.
Tidak hanya dikenakan pakaian yang bagus dan bersih, wajah jenazah perempuan di agama Kristen juga dirias dengan begitu cantik. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan penampilan terbaik saat bertemu Tuhan nantinya.
Kemudian, jenazah dimasukkan ke dalam peti mati. Peti ini biasanya tidak langsung ditutup agar keluarga dapat melihat wajah jenazah untuk terakhir kalinya.
Lama penutupan peti mati tergantung situasi. Biasanya tiga hari. Akan tetapi, jika masih ada sanak famili yang masih ditunggu kedatangannya, jenazah akan diawetkan agar tidak membusuk hingga keluarga tiba.
Setelah itu, masuk ke prosesi ibadah penghiburan. Ibadah penghiburan digelar pada malam hari sebelum proses penguburan atau pemakaman. Selain menguatkan keluarga yang ditinggalkan, malam penghiburan juga sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi jenazah yang akan dimakamkan.
Usai ibadah penghiburan, peti mati ditutup dan dilanjutkan proses pemberangkatan jenazah ke tempat pemakaman atau prosesi kremasi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News